Quantcast
Channel: Dwi Ananta Sari
Viewing all 308 articles
Browse latest View live

Anak Bukan Kertas Kosong

$
0
0

Anak Bukan Kertas Kosong
Oleh Bukik Setiawan

Editor materi: Dr. Wiwin Hendriani dan Dwi Krisdianto, S. Psi
Editor bahasa: Gita Romadhona
Penyelaras aksara: eNHa
Penata letak: Erina Puspita Sari
Desain cover: Dwi Anisa Anindhika
Ilustrator isi: Rangga Diyarto dan Wirawan Sukarwo

Penerbit PandaMedia
Imprint dari GagasMedia

Cetakan pertama, 2015

250 hlm; 14 x 21 cm


BAGAIMANA MENDIDIK ANAK MENJADI MANDIRI SEKALIGUS BAHAGIA?

Berpijak dari pendidikan yang menumbuhkan, buku Anak Bukan Kertas Kosong akan mengajak orangtua mengenali prinsip dan fase perkembangan bakat anak sejak usia dini hingga menjadi mandiri. Anda akan diajak mengenali sikap dan peran orangtua yang tepat dan dibutuhkan dalam proses pengembangan bakat anak.

Buku Anak Bukan Kertas Kosong akan membongkar cara berpikir lama dalam mendidik anak sekaligus menawarkan sebuah alternatif pendekatan pendidikan yang lebih manusiawi. Konsep-konsep pendidikan dijelaskan dengan contoh dan perumpamaan yang memudahkan dalam memahami konsep tersebut.

TEMUKAN APA YANG ANDA BUTUHKAN DAN BERSIAPLAH MENYAKSIKAN ANAK ANDA TUMBUH MENJADI MANUSIA MANDIRI YANG BAHAGIA.

Sungguh senang mendapatkan buku ini secara gratis dari pengarangnya sendiri, meskipun belum memilki anak, saya tertarik untuk membaca buku ini. Ya hitung-hitung sebagai bekal ketika memiliki anak nantinya. Meskipun begitu, karena jarang mereview buku non-fiksi, saya cukup lama baru dapat menyelesaikan review ini. Saya bahkan tidak puas dengan hasil review ini >.< Semoga saja yang membacanya bisa mendapatkan gambaran tentang isi buku ini ya~

Ada sepuluh bab pada buku ini, bab pertama Tantangan Zaman Kreatif, kita diajak mengenal apasih Zaman Kreatif itu serta apa saja tantangan-tantangan di zaman kreatif itu. Kita diajak memahami zaman dimana anak-anak kita akan tumbuh besar, tantangan apa yang akan mereka hadapi di luar sana dan bagaimana kita dan anak-anak kita bisa survive menghadapinya.

Bab kedua, Pendidikan yang Menumbuhkan, pada bab ini pengarang membukanya dengan sebuah cerita tentang sebutir telur. Sebutir telur jika kita pecahkan, benih kehidupan di dalamnya akan mati dan hanya berakhir menjadi telur goreng, kita tidak akan menemukan seekor anak ayam (bebek, burung, terserahlah) jika memecahkannya. Begitu juga jika kekuatan dari dalam telur itu tidak berhasil memecahkan cangkangnya sendiri, dia akan mati dalam cangkangnya sendiri. Dibutuhkan kemauan hidup yang kuat dari diri sendiri, agar anak ayam itu bisa mengatasi tantangan yang membatasai dirinya. Lalu bayangkan jika telur itu adalah anak kita, apakah kita akan memecahkan telur itu dari luar atau menumbuhkan kekuatan dari dalam diri anak?

Sebagai orang dewasa, kadang kita berlaku seolah lebih tahu dan lebih benar sehingga membenarkan tindakan kita untuk memaksa anak. Anak-anak harus belajar begitu banyak pengetahuan yang sama sekali tidak diminati anak. Dari sini pengarang mengkritik sistem pendidikan konvensional yang berusaha mencetak anak menjadi tenaga terlatih yang standar dan serupa. Tidak perduli apa minatnya, anak dituntut untuk menguasai semua pelajaran sesuai yang diajarkan. Setiap anak harus lulus dengan kriteria dan target yang sama. Tidak ada celah bagi imajinasi dan kreativitas anak.

Lalu seperti apa pendidikan yang menumbuhkan itu? Mengutip Ki Hadjar Dewantara, bapak pendidikan kita, yang luar biasanya bertahun-tahun yang lalu telah mencetuskan ini; “Benih padi tidak bisa menjadi tanaman jagung, benih jagung tidak bisa menjadi tanaman padi. Pendidik bisa menuntun, tetapi tidak bisa mendikte apa yang sudah menjadi kodrat anak.”

Untuk bab tiga dan seterusnya saya tidak akan memaparkan apa saja yang terkandung di dalamnya, silahkan membeli saja bukunya jika ingin mengetahui lebih banyak :p

Berturut-turut dari judul setiap bab selanjutnya:
Bab 3. Anak Bukan Kertas Kosong
Bab 4. Belajar Seasik Bermain
Bab. 5. Setiap Anak Cerdas
Bab 6. Prinsip Mengembangkan Bakat Anak
Bab 7. Siklus Perkembangan Bakat Anak
Bab 8. Peran dan Sikap Orangtua dalam Pengembangan Bakat Anak
Bab 9. Delapan Aktivitas Orangtua yang Menumbuhkan Bakat Anak
Bab 10. Panduan Awal Pengembangan Bakat Anak

Saya menikmati membaca buku ini, meskipun di bab-bab terakhir saya agak kelimpungan mengikutinya. Banyaknya informasi yang masuk di kepalaku sementara saya belum memiliki anak untuk “mempraktekkannya” membuat saya mungkin mengalami kejenuhan saat membacanya. Yahhh itu karena sayanya sendiri si memang ^^

Buku ini disajikan dengan ringan, dengan font yang beragam dan beberapa berwana pink, membuatnya enak untuk dilihat. Ilustrasi didalamnya juga menambah keasikan membaca buku ini. Cuma seorang teman yang memiliki mata bermasalah mengatakan kepadaku kalau font yang berubah-ubah itu membuat kepalanya sakit tiap membaca buku ini.



Untuk masalah membesarkan anak di buku ini saya tidak bisa berkomentar banyak dikarenakan kurangnya pengetahuan saya tentang persoalan ini. Hanya saja saya menyetujui bahwa mendidik anak dengan imbalan hadiah sangat tidak tepat. Bagi saya cara itu hanya cocok diperaktekkan kepada hewan. Memberikan iming-iming imbalan membuat anak nantinya akan mengerjakan sesuatu karena ingin mendapatkan hadiah, bukan karena dia menyadari manfaat yang ia kerjakan. Anak akan menjadi materialstik.

Lalu saya sendiri tidak begitu setuju memperkenalkan anak begitu cepat dengan internet, meskipun dizaman ini internet sudah menjadi gaya hidup. Hanya saja saya kurang suka melihat anak kecil yang terikat dengan gedget dan youtube. Tentu saja jika punya anak nanti, saya pun harus lebih sering menemaninya bermain bukan sibuk sendiri dengan gedget saya. Dan jika anak yang masih SD sudah memiliki akun media sosial, bagi saya itu terlalu berlebihan~


Pada akhirnya, saya merekomendasikan buku ini untuk para orangtua atau pun calon orangtua. ^^~

Bonus poster 8 kecerdasan majemuk anak


Oh, Kelinci Kecil!

$
0
0

Oh, Little Rabbit!
By Joan M. Lexau
Copyright @ 1989 by Joan M. Lexau
Ilustrations copyrights @ 1989 by Kathy Wilbern
All rights reserved

Oh, Kelinci Kecil!
Alih bahasa: Listiana

Hak cipta terjemahan Indonesia ada pada PT Gramedia Pustaka Utama
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2000

Cetakan ketiga: Februari 2000


Gadis kecil menemukan seekor anak kelinci di kebun sayurnya. Kelinci itu sangat menggemaskan, Gadis Kecil membujuk kelinci itu mendekat kepadanya dengan selembar daun selada segar yang baru saja dia petik dari kebunnya. Bulu kelinci itu sangat lembut dan halus, Gadis Kecil menyukai membelai-belai punggungnya. Ia ingin berteman dengan kelinci itu dan mengajaknya tinggal bersamanya. Tapi kelinci besar tiba-tiba datang, dan kelinci dipangkuan Gadis Kecil membrontak. Gadis Kecil berusaha membujuk kelinci itu untuk tetap tinggal bersamanya, tetapi kelinci itu memilih pergi bersama kelinci besar yang adalah ibunya.



Dengan sedih Gadis Kecil berlari ke Mamanya dan mengadu bahwa kelinci kecil tidak ingin tinggal bersamanya~


Buku ini adalah salah satu buku dari Seri Pustaka Kecil yang dirancang khusus untuk anak-anak TK dan balita. Tapi sayangnya saya rasa seri buku ini tidak lagi diterbitkan oleh Gramedia.


Buku ini cukup menghibur buatku, apalagi buat keponakan-keponakanku. Aku tidak keberatan membacakannya kepada mereka berulang-ulang kali karena narasinya yang tidak panjang, tidak akan membuat tenggorokanku seret. Ilustrasinya begitu cantik, saya suka memandanginya.

Ceritanya mengajarkan kepada anak untuk menyayangi binatang dan melepas sesuatu yang kita sayangi demi kebaikan yang kita sayangi itu. Tapi mungkin bagi yang tidak menyukai buku anak-anak, buku ini akan terasa membosankan.



Toraja: Hari Pertama

$
0
0
Desember yang lalu, saya dan Pai beserta beberapa temannya berlibur ke Toraja. Hehehe tau deh sudah cukup lama liburanku itu dan baru ada mood untuk menuliskannya sekarang.  Selain itu si aku juga kangen banget pengen liburan. Rasanya sumpek dan penat saja keseharianku, aku butuh refreshing. Yiahhh gak perlu jauh-jauhlah dan cukup 2 atau 3 hari saja liburannya… huhuhu…
Lah kok malah curhat?!! Hahaha…

Jadi kami berangkat jam 10 malam, 24 Desember 2014, tepat pada malam Natal menggunakan bus. Lucunya, meskipun saat itu terjadi belum terasa lucunya hanya perasaan panik dan gelisah, saya dan Pai terlambat ke pangkalan busnya. Sudah terlambat, kami bahkan terkena macet di beberapa titik jalan menuju pangkalan bus tersebut. Teman Pai juga tak henti-hentinya menelpon dikarenakan Pak Supir sudah tak sabar menunggu kami. Dan memang sesampai kami di sana, bus langsung berangkat. Jarak Makassar-Toraja kurang lebih 6-7 jam, perkiraan kami sampai di Kota Makale sekitar jam 5 atau 6 pagi. Oh ia, kami nginapnya di Kota Makale.


Paginya saya terbangun ketika bus sedang melaju diperbatasan antara Enrekang dan Toraja, Pai masih tertidur pulas di sampingku. Saat itu kami dikelilingi kabut, awalnya saat membuka mata saya mengira masih sedang bermimpi. Rasanya teramat luar biasa, ada keindahan, kemisteriusan, dan melankolia saat memandang hamparan kabut itu. Kadang kabut tersibak dan menampakkan puncak gunung, hamparan sawah, atau rumah penduduk. Bus pun berjalan pelan dengan lampu mobilnya bersinar terang menderang, pandangan ke depan terbatas dan disetiap tanjakan, turunan maupun belokan, Pak Supir membunyikan klakson. Teeettttt… Teeettttt… seperti memberi salam~

Muka baru bangun tidur :p

Ketika matahari mulai bersinar terik, kabut menghilang dan satu persatu para penumpang terbangun. Tidak lama juga kami pun sampai di Kota Makale, TanaToraja. Kami disambut patung lakipadada yang berdiri ditengah-tengah kolam yang besar yang memang adalah ikon Kota Makale.

Oh ia, di Makale kami tinggal di kosan teman, ini memang liburan yang direncanakan sehemat-hematnya (baca: lagi miskin) hihihi….
Sesampai di sana, kami mengaso sejenak, sarapan, mandi lalu bersiap menjelajahi Toraja…

Pertama-tama kami berencana mendatangi Batutumonga dan Lokomata, menurut sumber yang kami dapat, jarak dari Makale ke kedua tempat itu adalah yang paling jauh. Jadi yaaaa kami memulai dari yang paling jauh dulu. Kami menyewa mobil beserta Pak Supirnya untuk ke kedua tempat tersebut.

Batutumonga terletak di lereng Gunung Sesean yang merupakan gunung tertinggi di Toraja. Katanya si gunung ini dinobatkan sebagai tempat terbaik untuk menyaksikan keindahan Tana Toraja dari ketinggian termasuk panorama Kota Rantepao. Sepanjang perjalanan dari Makale ke Batutumonga, seperti biasa, saya habiskan dengan tidur. Hahahaha… memang paling gak bisa tahan ngantuk jika dalam perjalanan jauh.

Di Batutumonga kami puas-puaskan menghirup udara pegunungan yang bersih sembari menikmati panorama alam yang membentang, hamparan sawah serta batu-batu makam dan rumah-rumah Tongkonan (rumah tradisional Toraja) yang tersebar. Dan tak lupa berfoto tentunya!!!


















Mendung bergelayut di langit, kami memutuskan menyudahi bersantai di Batutumonga dan melanjutkan perjalanan ke Lokomata. Lokomata adalah kubur batu raksasa, yakni batu-batu raksasa yang dilubangi untuk menyimpan jenasah. Kesannya menyeramkan si memang, liburan kok ke kuburan! Hehehe… tapi di sanalah keasikannya, kita bisa melihat dan mempelajari kehidupan masyarakat yang eksotis, unik, dan sejujurnya tempat itu rada mistis. Juga pemandangan alam disekitar kubur batu sangat cantik.















Tidak lama di sana, hujan deras pun turun, dimulai dari terdengarnya guruh di kejauhan, kami pun segera berlari ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan. Sayang sekali sebenarnya, kami belum sempat menjelajahi seluruh tempat itu.

Setelah ini kemana lagi? Kami pun mengisi perut di sebuah Rumah Makan Padang di Rantepao. Selama di Toraja kami memang tidak menyempatkan berwisata kuliner, sebagian ketakutan jika makanan yang ada tidak halal karena memang mayoritas penduduk Toraja bukan muslim.

Perut kenyang dan hujan reda kami pun melihat-lihat pasar di Rantepao, kami tidak ke pasar wisatanya karena kata Pak Supirnya, apa-apa di sana sangat mahal, kami diantarkan ke pasar lama. Di sana saya cuma melihat-lihat dan mengagumi hasil kerajinan masyarakat Toraja.









Ini pengen banget bawa pulang u.u



Dan setelahnya kami memutuskan kembali ke kosan teman… perjalanan ke Batutumonga dan Lokomata menguras energi juga rupanya. Banyak jalur yang berliku-liku dan menanjak yang lumayan membuat badan kami pegal. Maka berakhirlah hari pertama di Toraja….


Foto oleh saya, Pai, & Arland

April Bookhaul

$
0
0
Hay ^^
Ketemu lagi kita di postingan yang telat, hihihi...
Maklumin aja ya, bumil yang satu ini doyannya membaca dan nonton drama korea doang, selebihnya males-malesan. Maaf ya yang komennya belum sempat ku balas dan belum bisa kukunjungi balik blognya~ sementara ini saya berusaha mencicil membalas komen-komen kalian.

April kemarin, karena tergoda diskonan akhirnya saya kalap belanja bukunya. Total ada 16 buku baru penghuni rakku (dibilang penghuni baru rakku sebenarnya gak benar juga, lah raknya udah penuh sesak, buku barunya ditumpuk di lantai atau kontainer saja).




Jadi, inilah buku-buku itu;
  • The Secret Garden by Frances Hudgos Burnett, ilustrasi by Robert Ingpen
  • The Secret Garden by Frances Hudgos Burnett
  • City of Heavenly Fire by Cassandra Clare
  • The Magician;s Apprentice by Trudi Canavan
  • Night Circus byErin Morgenstern
  • Tiger by Jeff Stone
  • Monkey by Jeff Stone
  • Snake by Jeff Stone
  • The Good Thief by Hannah Tinti
  • The Final Note by Kevin Alan Milne
  • How to Train Your Dragon by Cressida Cowell
  • How to Be a Pirate by Cressida Cowell
  • How to Speak Dragonese by Cressida Cowell
  • How to Twist a Dragon's Tale by Cressida Cowell
  • How to Cheat a Dragon's Curse by Cressida Cowell
  • Babu Backpaker penyunting Pipiet Senja



Saya belum pernah cerita ya di blog ini kalau saya mengoleksi Secret Garden ^^ Nah dalam rangka menambah koleksi sayalah maka kedua buku ini saya beli di @secretstaircase, tempat favorit saya belanja buku impor unyu' ^^ pstttt... saya dibolehin utang >.<


Nah kalau ini hadiah dari teman, lebih tepatnya korban selanjutnya yang saya pajaki di grup whatsapp KBI :p Next siapa lagi ya??? HWAHAHAHA...
Pid, makasih ya, jangan kapok saya pajakin :p Nanti ta doain kamu menikah ma Mbak Sepi!


Nah inilah kekalapan saya saat ke Gramedia MP dan mendapati buku-buku ini didiskon. Bersama dua orang teman, kami yang mengantisipasi agar tidak kalap belanja hanya membawa uang tunai secukupnya tapi ternyata itu gak ada efeknya! Hihihi... banyak buku-buku terbitan Mizan yang didiskon gila-gilaan dan itu semua buku-buku bagus, kami akhirnya belanja menggunakan kartu debit masing-masing. Hahaha...

Setelah itu dengan tiga kantong plastik besar penuh buku, kami munuju tempat nongkrong. Di sana kami terdiam beberapa saat menatap tak percaya pada belanjaan kami kemudian saling menatap dan tertawa terbahak-bahak... GILAK!!!



Yang ini adalah hadiah kuis yang diadakan di Pojok Warung Blogger (grup whatsapp WB), kebetulan saya menang padahal jawabannya ngawur :p

Kalian belanja buku apa saja selama April? Kasi tau donggggg~ *kepo*

[Review] Bio-Oil

$
0
0
Hay hay selamat hari Kamis ya ^^ gak terasa nih Mei sudah akan berakhir dan sebentar lagi kita akan memasuki bulan Juni dan juga Ramadhan... huhuhuhu
Postingan di blog ini semakin berkurang saja ya tiap bulannya, hiksss...

Di Kamis kali ini aku mau mereview Bio-Oil! Ada yang sudah tau atau bahkan sudah pernah nyobain produk ini? Soalnya sudah booming banget dimana-mana, reviewnya juga sudah tersebar di blog, baik blog beauty blogger maupun blog gado-gado macam blogku ini.



Product Description

Jadi Bio-Oil adalah produk perawatan kulit yang direkomendasikan untuk membantu menyamarkan bekas luka, stretch marks dan warna kulit yang tidak merata. Juga direkomendasikan untuk penuaan kulit dan kulit kering.


Mengandung bahan ungul PurCellin Oil yang mengurangi kekentalan formulasi. Hal ini membuat Bio-Oil mudah diserap dan membantu memastikan penyerapan bahan utama: Vitamin A dan E, dan minyak tumbuhan alami Kalendula, Lavender, Rosemary, dan Kamomil.

Karena cukup penasaran dengan manfaat minyak tumbuhan alami itu maka saya pun googling kesana-sini dan inilah rangkuman manfaat minyak tumbuhan tersebut:


Bunga Kelendula
Minyak kalendula dikenal memiliki sifat penyembuhan dan memiliki efek menenangkan. Karakter minyak yang lembut, menenangkan, serta memiliki sifat antijamur, anti-inflamasi, antipasmodik, antiseptik, dan antibakteri, sehingga membuatnya ideal untuk mengobati sejumlah gangguan kulit dan infeksi. Umumnya digunakan untuk mengobati kulit kering dan pecah-pecah, ruam kulit, luka, luka bakar, radang, iritasi kulit, dan beberapa gangguan kulit lainnya.

Lavender. Ada yang tidak tau bunga lavender? Hehehehe
Minyak lavender sendiri efektif digunakan untuk mengobati luka dan melawan infeksi. Kandungan linalool dalam minyak lavender memiliki sifat antiseptik yang kuat, sehingga cocok untuk mematikan virus dan bakteri. Linalool yang ada pada minyak lavender juga bermanfaat untuk kesehatan kulit. Ketika dioleskan minyak lavender bisa membantu meringankan iritasi kulit, membersihkan jerawat, menyembuhkan luka bakar, memar, dan luka.
Lavender

Minyak Rosemary memiliki kualitas antimikroba dan antiseptik yang membuatnya bermanfaat dalam upaya mengobati eksim, dermatitis, kulit berminyak, dan kulit berjerawat

Minyak kamomil mengandung chamazulane, yang sangat anti-allergenic!
                     
Bio-Oil sendiri mudah diserap dan tidak lengket. Hypoallergenic dan cocok digunakan untuk kulit sensitif. Diformulasikan untuk penggunaan wajah dan tubuh.
Rosemary

Kamomil

Nah dulu sewaktu belum mengalami pubersitas, aku itu kurus banget, hanya kulit berbalut tulang. Setelah menstruasi, badanku mulai berisi, horeeeee... sayangnya hal itu membuatku memiliki banyak streatchmarks di sana-sini. Hiksss... jangankan memakai bikini, memakai one piece saja gak mungkin kecuali dengan pede aku memamerkan streatchmarks-ku ini. Maka dari itu saat mengetahui produk Bio-Oil aku pun tertarik untuk mencobanya. Tujuannya tentu saja untuk menyamarkan streachmarksku. Belakangan setelah hamil kulitku menjadi super-duper kering maka Bio-Oil ini kugunakan juga di wajahku.

Packaging

Sebagai penggemar packaging ndut dan genggam-abble, aku suka banget dengan packaging Bio-Oil ini. Sederhana tapi terlihat berkelas. Warnanya yang transparan dan mengekspos warna minyaknya yang kejinga-jingaan itu juga cantik menurutku. Oh ia, dusnya sendiri terlihat sederhana berwarna putih dengan tulisan orange, sepintas terlihat seperti dus kemasan obat batuk, LOL. Di dalam dusnya terdapat juga selebaran yang berisikan cara penggunaan dan komposisi Bio-Oil ini.



Terdapat lubang kecil diatasnya sebagai tempat mengeluarkan minyaknya. Perlu kehati-hatian saat mengeluarkan minyaknya, soalnya ya gitu kadang keluarnya terlalu banyak dan bleber kemana-mana.


Ukuran botol Bio-Oil ini lumayan kecil untuk pemakaian seluruh badan si ya, cuma 60ml. Sebulan aku pakainya dua botol, jatuhnya jadi menguras dompet banget.

Texture, color, scne

Teksturnya ya seperti minyak tapi tenang saja cepat menyerap di kulit kok dan tidak lengket. Hanya saja jika digunakan di muka secukupnya saja ya, jangan terlalu banyak, bagaimana pun ini minyak, terlalu banyak dioles kemuka jadinya seperti muka kita berminyak gitu.

Before


After

Warnanya terlihat bening kejingga-jinggan kan? Tetapi jika di kulit terlihat seperti air (atau minyak?). Wanginya enak seperti minyak bunga kenanga atau cempaka, seperti bau-bauan di spa gitu, di spa Bali khususnya.

How to us

Bio-Oilnya ini mau dipakai untuk apa? Untuk menyamarkan streatchmarks dan mencegah kemungkinan terjadi streatchmark selama masa kehamilan seperti aku? Atau untuk kulit kering mungkin? Menyamarkan bekas luka?
Aku coba menuliskan cara pemakaian Bio-Oil yang tertera pada selebarannya ya:


  • Scars (Bekas luka)


Bio-Oil membantu menyamarkan bekas luka baru maupun lama.

Oleskan Bio-Oil pada bekas luka dua kali sehari, pijat lembut menggunakan ujung jari dengan gerakan melingkar sampai benar-benar terserap. Gunakan minimal selama tiga bulan. Jangan digunakan pada kulit yang luka.


  • Streatchmarks (Peregangan kulit)


Bio-Oil difurmulasikan untuk membantu mengurangi kemungkinan pembentukan streatchmarks dalam masa perubahan ukuran tubuh yang pesat seperti kehamilan, pertumbuhan pada remaja, dan kenaikan berat badan.

Pijat Bio-Oil dua kali sehari pada daerah yang paling rentan terhadap streatchmarks. Selama kehamilan, pijat Bio-Oil pada bagian perut, pinggul, payudara, punggung bawah, dan paha atas dua kali sehari dari awal trisemester kedua.


Untuk membantu menyamarkan stretch marks yang ada, oleskan Bio-Oil dua kali sehari, pijat menggunakan ujung jari dengan gerakan melingkar sampai benar-benar terserap. Gunakan minimal selama 3 bulan.


  • Uneven skin tone (Warna kulit yang tidak merata)


Bio-Oil membantu menyamarkan noda pigmentasi dan flek yang disebabkan oleh fluktuasi hormonal, pencerah kulit atau paparan sinar matahari yang berlebihan.

Oleskan Bio-Oil dua kali sehari, pijat lembut menggunakan ujung jari dengan gerakan melingkar sampai benar-benar terserap. Gunakan minimal selama tiga bulan.


  • Ageing skin (Penuaan kulit)


Bio-Oil membantu menghaluskan dan meratakan warna kulit yang mengalami penuaan dan kerutan baik pada wajah maupun tubuh.

Oleskan Bio-Oil dua kali sehari, pijat lembut menggunakan ujung jari dengan gerakan melingkar sampai benar-benar terserap.


  • Dehydrated skin (Kulit kering)


Bio-Oil membantu mengembalikan minyak alami kulit yang hilang oleh faktor-faktor seperti cuaca yang ekstrim, air dengan kandungan kimia yang tinggi, terlalu sering berendam, dan kulit kering akibat pemanas atau AC.

Oleskan Bio-Oil setelah berendam, mandi, berjemur, atau berenang. Pijat lembut pada kulit, berikan perhatian khusus untuk daerah yang kering. Bio-Oil juga ideal digunakan sebagai bath oil.

PETUNJUK PENGGUNAAN DAN PERHATIAN!

Hanya untuk penggunaan luar. Jangan digunakan pada kulit yang luka. Jika terjadi iritasi pada kulit, hentikan pemakaian. Hasil untuk setiap individu bervariasi. Simpan di tempat sejuk jauh dari paparan langsung sinar matahari.

Overall

Aku pribadi suka gak suka dengan Bio-Oil ini. Dalam menyamarkan streatchmark-ku sejauh ini aku belum melihat ada perbedaannya, ia sih katanya baru kelihatan setelah tiga bulan pemakaian rutin . Hanya saja ukuran botolnya yang hanya 60ml menjadi terlalu mahal buatku. Aku sudah memakainya selama dua bulan lebih dan ini sudah botol yang kelima, kira-kira dua botol dalam satu bulan, bangkrut deh! Huhuhuhu

Dalam hal mengatasi kulit mukaku yang kering, Bio-Oil ini sangat membantu. Tapiiiii... entah karena hormon selama kehamilan atau karena Bio-Oil ini, mukaku menjadi bruntusan. Bio-Oilnya si membatu mengeringkan bruntusannya, tapi selalu saja ada muncul jerawat kecil-kecil yang baru, jadinya ya gak ada habisnya. Mukaku juga cenderung menggelap dan ya sekali lagi aku gak tau karena Bio-oil ini atau bawaan debay~

Sekarang si aku menghentikan pemakaiannya di wajahku dulu untuk sementara ^^
Yiahhh review orang si pada bagus-bagus ya, seperti yang tertulis diselebarannya, hasil untuk setiap individu berbeda-beda. 

Setahun Kini

$
0
0

Setahun yang lalu, (ahhh bukankah luar biasa ternyata setahun telah berlalu?)  kita untuk pertama kalinya menjadi sepasang suami istri. Tidak banyak yang kuingat perihal pernikahan kita.
Jika berkeras mengingatnya yang pertama teringat adalah betapa berat sanggul dan bando-bando yang dipasang dikepalaku, betapa leherku seperti akan patah karena menanggung beban itu, belum lagi segala aksesoris yang dikenakan di leher, telinga, dan lenganku. Dan saat memakai Baju Bodo’ merah, beban itu bertambah dengan beratnya rok yang dipenuhi manik-manik dan sepatu higheels yang  harus kukenakan. Belum lagi kita yang harus berdiri menyambut tamu-tamu yang datang yang bahkan kita kenalpun mungkin tidak…
Menikah itu berat ya sayang >.<

Lalu aku teringat, betapa deg-degannya, bersemangatnya, bahagianya saya saat menunggu di kamar dan mendengarkan melalui speker, kau yang sedang mengucapkan ijab kabul dengan lancar di mesjid sana (apakah kau berlatih semalaman?) dan teriakan SAH dari orang-orang. Lalu momen-momen saat menantimu datang ke kamar bersama rombongan keluargamu, momen-momen ketika bertukar cincin dan segala tetekbengek adat itu. Bukankah itu luar biasa dan patut dikenang?


Dan kini setahun telah berlalu…
Bukankah rasanya baru kemarin?
Kini sesosok kehidupan yang baru sedang berjuang untuk hidup dan tumbuh di kandunganku. Jika setahun ini kita belajar menjadi suami dan istri--mungkin proses belajar itu akan terus berlangsung—kini kita juga akan belajar menjadi orangtua. Sudah siapkah kita? Siapkah kau? Siapkah aku?

Selamat satu tahun Yayah~
Harapanku semoga kita akan terus bersama, tidak hanya di dunia ini tetapi di akhirat nanti. Semoga kita menjadi orangtua yang membuat anak-anak kita bahagia terlahir di dunia ini. Dan semoga segala perjalanan kita bersama ini, senantiasa beriringan dan didampingi Sang Kekasih.



Cerita Kehamilan: Minggu ke 15

$
0
0
 Memasuki usia kandungan 3 bulan, emosi saya turun naik. Saya menjadi mudah menangis. Hal-hal sepele seperti Pai yang terlambat pulang kantor, sayur yang saya masak terasa pahit di lidahku, dan boneka beruangku yang belum sempat diambil, membuatku menitikkan air mata. Konyol si dan tak jarang di sela-sela tangisku saya tiba-tiba tertawa karena merasa geli dengan tingkahku sendiri. Hehehe…

Ada juga saat-saat dimana saya merasa mellow dan bisa menangis hingga tertidur, biasanya hal itu dipicu buku atau berita yang saya baca atau film yang saya tonton. Maka dari itu saya sekarang lumayan selektif memilih dari timbunanku buku-buku yang “aman” untuk kubaca, menghentikan membaca berita, dan selektif memilih film yang akan kunonton. Yang paling sulit ketika saya merasa kangen luar biasa dengan orangtuaku. Bagaimana mengatasinya? Biasanya saya akan mengajak calon bayiku berbicara, menceritakan kepadanya tentang kakek-neneknya atu menulis, keduanya lumayan membantu.

Setiap malam sebelum tidur saya akan mengingat-ingat apa yang kulakukan seharian itu dan tersenyum. Hamil membuat saya sangat bahagia dan merasa lucu, konyol, dan drama queen. LOL. Kadang saya tertawa terbahak-bahak sendiri mengingat kekonyolanku seharian itu.

Tidur saya mulai gelisah, satu-satunya cara agar tidur saya pulas adalah dengan memutar lantunan ayat suci Al-Quran sepanjang malam hingga saya bangun keesokan harinya. Rasanya damai mendengar ayat-ayat Allah dan saya pun akan segera tertidur. Meskipun begitu, saya tetap bermimpi yang aneh-aneh yang sensasinya tetap saya rasakan ketika bangun keesokan harinya dan mimpi itu tetap saya ingat hingga berhari-hari. Mimpi-mimpi itu tidaklah menyeramkan, hanya menegangkan dan yahhh membuat saya bersemangat keesokan harinya.

Daya khayal saya sepertinya memang meningkat semenjak saya hamil dan kadang membuat saya parnoan. Contohnya ketika sedang singgah di atm dan saya ditinggal di mobil sendirian oleh Pai, tiba-tiba saja saya berkhayal bagaimana jika seseorang tiba-tiba masuk ke mobil (pintu tidak terkunci) dan membawa lari saya beserta mobil tersebut, ngeri sendiri saya pun mengunci pintu mobil hingga Pai datang. LOL

Alhamdulillah saya tidak mual lagi setiap malam. Mualnya hanya muncul ketika saya mencium bau aneh saja, seperti ketika sedang berada di Mall dan saya kebelet pipis, kebetulan orang yang sebelumnya masuk di toilet itu pup dan pas saya masuk baunya masih tertinggal, saya langsung memuntahkan makanan yang baru saja saya makan saat itu. Hiksssss…. Atau ketika berdekatan dengan orang-orang yang berbau badan, saya mual dan akan muntah jika tidak segera menghindar. Ahhh bau parfum yang nyegrak juga membuat saya mual.

Sekarang badan saya sering gatal luar biasa, terutama dibagian perut, dada, dan pinggang. Muka saya juga beruntusan, menghitam, sensitif dan sangat kering. Orang-orang pun mulai menebak jika anak saya adalah perempuan karena saya menjadi cu’mala, katanya auranya diambil bayinya dulu. Hihihi lucu aja sih, saya jadi penasaran apakah ramalan mereka benar apa tidak.

Kami sendiri sih tidak begitu peduli dengan jenis kelamin anak kami nantinya, saya malah dari sebelum menikah sudah menyiapkan dua nama, perempuan maupun laki-laki. Menjadi ibu memang salah satu cita-cita saya yang tidak pernah berubah.

Sewaktu ke dokter dan melihat bayiku sudah bertumbuh pesat, rasanya begitu luar biasa. Anggota badannya sudah terlihat jelas; kepala, kedua tangan dan kaki, mata, punggung, dan pantat. Perutku memang sudah mulai membesar sih, memakai celana jins sudah terasa menyesakkan. Oh ia, aku pun diimunisasi untuk pertama kalinya (semenjak hamil). Saya yang takut banget dengan jarum suntik harus pasrah disuntik dan setelah itu menghadapi ejekan Pai yang ngengodain. Nyebelin sih, tapi lucu juga memang. Hahaha. Aku sendiri geli sendiri jika mengingat-ingat saat itu.


Memasuki bulan ke 4 aku masih malas makan sayur, hanya sayur-sayur tertentu saja. Dan saya mulai menyukai masakanku kembali, dulunya awal-awal kehamilan hingga bulan ke 3 saya tidak menyukai rasa masakan yang kumasak dan pasti tidak akan kumakan.

Menjadi ibu hamil itu luar biasa, dunia pun menjadi tempat yang penuh kebaikan. Saya sering mendapatkan senyum ramah dari orang-oarng yang tidak kukenal dan saat meminta pertolongan saya mendapati orang-orang itu dengan senang hati bahkan antusias membantu saya. Mbak-mbak jutek penjaga toko bahkan langsung memasang wajah ramah bahkan dengan senang hati menunjukkan toilet kepadaku yang seringnya kebelet pipis ini. Sifat baik orang-orang sepertinya tersentil setiap berada di dekat ibu hamil ^^

Meskipun terkadang saya mudah menangis, saya pun mudah tersenyum dan tertawa di masa-masa ini. Hidupku menjadi 100x lebih menyenangkan dan menegangkan….



Mei Bookhaul

$
0
0
Hay ^^
Ini postingan yang telat lagi ceritanya, maklum, mood ngeblog saya belum pulih. Ada banyak tumpukan buku yang belum saya review dan ada banyak cerita-cerita keseharian yang ingin saya bagikan, tapi itulah.... saya sangat malas hanya untuk sekedar menyalakan laptop, sekalinya menyalakan laptop, saya malah streeming drama korea. LOL.


Baiklah, langsung saja ya, di bulan Mei yang lalu saya sukses tidak jajan buku. Dan alhamdulillah, tiga buku teratas dari wishlist saya akhirnya kumiliki, semuanya dibelikan tante. Dua dari tiga buku itu telah kubaca, yakni The Blood of Olympus dan Silkworm, review menyusul... Sementara buku Selingkuh Paulo Coelho masih dalam kondisi berpelastik. Hahaha...

Sepertinya untuk bulan Juni pun saya tidak akan jajan buku lagi, selain timbunan buku yang sudah menggunung, saya lagi tertarik membeli baju (karena baju-bajuku banyak yang sudah gak muat semenjak hamil) dan makeup. Nah, loh, emak-emaknya sudah nongol! Hahahaha~



Mimpi Beruang Cokelat dan Cerita-cerita Lainnya

$
0
0

Leadership for Young Leaders
@ HanAul Education 2008
All rights reserved
Indonesian translation copyright @ Bhuana Ilmu Populer, 2010
This Indonesian edition is published by arrangement with HanAul Education, through The ChoiceMaker Korea Co.

Mimpi Beruang Cokelat
Penerjemah: Fulvia dan Kartika Sari Santoso
Penyunting: Javri Kurnia dan Cherly Rosa
Redesain: Yanyan Wijaya

Hak cipta terjemahan Bahasa Indonesia: Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer


Untuk menjadi seorang pemimpin... kita harus memupuk jiwa kepemimpinan itu sedari dini.

Dengan membaca buku ini kamu akan menemukan 10 kisah yang akan menunjukkan padamu sikap-sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik.

Kamu bisa belajar tentang pentingnya menepati janji dalam cerita Hari Bersalju, memiliki kepercayaan diri melalui cerita Ayo Menggambar Sepertiku!, mengetahui apa pentingnya kerja sama lewat kisah Kita Adalah Satu Tim, dan masih banyak lagi.

Ayo, kamu pasti bisa jadi pemimpin yang baik... setidaknya pemimpin bagi dirimu sendiri!

Ada sepuluh cerita yang ditulis oleh penulis berbeda dan disertai ilustrasi yang memikat dari ilustrator berbeda pula di buku Leadership for Young Leaders ini. Seperti judulnya, kesepuluh cerita itu menekankan pada jiwa kepemimpinan; berhati besar, pantang menyerah, berani, panjang akal dll. Serunya, karena buku ini memang ditulis untuk anak-anak, tidak ada kesan menggurui, ceritanya sederhana tetapi menarik kita untuk terus membacanya hingga selesai. Nilai plusnya lagi, ilustrasinya yang cantik-cantik itu dengan gaya ilustratornya masing-masing yang khas menambah daya tarik buku ini, saya pun tak bosan-bosannya membaca dan membacanya lagi.

Tidak hanya kesepuluh cerita itu yang ada di dalam buku ini, disetiap akhir cerita terdapat ringkasan cerita dan poin-poin pertanyaan yang mengajak anak-anak untuk merenungkan sejenak cerita tersebut. Setelah itu anak-anak diajak untuk lebih memahami hal yang diangkat di dalam cerita yang disertai projek kegiatan menarik yang bisa dilakukan oleh anak-anak untuk mengasah kemampuannya (atau sifatnya?) sesuai dengan apa yang diangkat di dalam cerita. Menarik, menurut saya. Saya bahkan sudah berkhayal jika telah memiliki anak, dan dia sudah cukup besar, kami akan melakukan projek kecil-kecilan yang ada di buku ini, pasti akan menyenangkan. Yaaaaa... dengan catatan dia pun menyukainya.




Kesepuluh cerita itu adalah:


Lomba Rajut Para Domba.
Oleh: Chang Ji Yoon
Ilustrasi: Han Mi Ae


Setiap tahun di musim dingin, Desa Domba mengadakan lomba merajut. Domba yang telah memenangkan lomba merajut sebanyak tiga kali akan diterima di sekolah rajut paling terkenal. Adalah Pitta dan Bitta dua domba yang bersaing untuk memenangkan lomba rajut itu, Bitta telah menang sebanyak dua kali dan jika ia menang lagi tahun ini, ia akan menjadi yang pertama diterima di sekolah rajut, sedangkan Pitta telang menang sekali, sehingga jika tahun ini ia yang menang, mereka berdua akan bertanding lagi di tahun depan. 

Pitta selalu merasa penasaran dengan apa yang akan dilakukan Bitta, ia sering mengendap-endap ke rumah Bitta dan memperhatikan apa yang sedang ia lakukan. Pitta berharap dengan mengintip Bitta, ia bisa mengetahui apa yang sedang Bitta rajut sehingga ia dapat mengalahkannya. Suatu hari saat mengintip Bitta, Pitta jatuh dari pohon tempat dimana ia memanjat dan mengintip. Tangannya pun terluka.

Bagaimana nasip Pitta? Apakah tangannya akan segera sembuh? Apakah ia akan melepaskan mimpinya untuk memenangkan perlombaan merajut? Akankah Bitta yang menjadi juara?

Kobe si Berang-berang
Oleh: Lee Won Kyung
Ilustrasi: Yang Hye Won


Dahulu, ada sebuah sungai yang selalu diterangi oleh sinar matahari. Airnya mengalir jernih dan hembusan anginnya begitu segar. Sungai Hijau, itulah namanya, adalah tempat tinggal berang-berang. Di pinggir sungai, tersedia banyak pohon bagi berang-berang untuk membangun rumah dan makanan lezat yang berlimpah untuk dimakan.

Tapi ternyata tak hanya berang-berang yang menyukai Sungai Hijau. Manusia datang dengan mobil mereka, berpiknik, berenang, dan memancing ikan di sana. Tak lama kemudian, sungai dipenuhi sampah yang dibuang oleh manusia. Sampah-sampah itu mengotori sungai, mencelakai para berang-berang, dan membuat ikan kabur. Para berang-berang sudah tidak tahan dan mengadakan pertemuan. 

Keputusan untuk segera pindah pun diambil. Tapi Kobe, si berang-berang kecil memiliki ide lain, hanya saja tak ada yang mau mendengarkan Kobe. Keesokan harinya, Kobe bangun pagi-pagi dan pergi ke sungai. Dia memunguti sampah-sampah itu dan membuanganya jauh dari Sungai Hijau. Hingga malam, Kobe masih saja terus mengumpulkan sampah.Teman-teman Kobe menertawakannya karena dia sangat kotor dan juga bau.

Berhasilkah Kobe membersihkan Sungai Hijau? Apa yang ia lakukan dengan sampah-sampah itu? Akankah para berang-berang tidak jadi pindah dari Sungai Hijau?

Impian dari Afrika
Oleh: Kim Sae Shil
Ilustrasi: Sandra Poirot


Ada seorang gadis kecil yang tinggal di sebuah desa di Afrika. Ayahnya sudah lama meninggal. Untuk menjaga kelima adik laki-laki dan perempuannya, dia membantu ibunya mengais sampah dan mengambil barang-barang bekas yang bisa mereka jual kembali. Dia punya impian untuk belajar di sekolah. 

Pada suatu hari dia mendapatkan keajaiban, dia berkesempatan untuk belajar di Amerika. Di kota besar dia tidak mengerti apa yang diucapkan orang-orang, dia merasa sangat takut di tempat yang baru dan asing itu. Tapi dia tidak menyerah. Dia pun mempelajari kata pertamanya. Dia mulai bersekolah dan berteman. Selanjutnya, dia menjalani hari-harinya dengan penuh semangat.

Waktu berlalu dan gadis kecil itu telah lulus sekolah menengah, nilainya bagus-bagus karena itu dia diterima di sebuah universitas terkenal. Sayangnya, yayasan hanya membiyayai hingga sekolah menengah. Gadis kecil ini tidak punya uang untuk melanjutkan ke universitas.

Akankah ia menyerah dan pulang ke Afrika? Jika tidak, bagaimanakah ia akan mendapatkan uang untuk melanjutkan sekolahnya?

Hari Bersalju
Oleh: Kim Chong Hoo
Ilustrasi: Ok Soo Chong


Salju turun pada malam hari dan keesokan paginya dunia seluruhnya berwarna putih. Anak-anak keluar dengan riyangnya untuk bermain seluncuran. Seru sekali mereka, udara dingin tidak lagi mereka rasakan. Tiba-tiba, bruk!!! Seekor anak rubah yang sedang asik berselancar terpeleset di depan dinding rumah Nenek Serigala. Brak!!! Nenek Serigala yang baru kembali dari pasar terpeleset di depan rumah anak rubah.

"Kau seharusnya membersihkan salju! Lihat, aku terpeleset dan lenganku terluka!", marah Nenek Serigala pada Paman Rubah.
"Kau sendiri juga tidak membersihkannya. Hidung anakku jadi terluka!"
Nenek Serigala dan Paman Rubah bertengkar hebat.Tepat saat itu....
"Awas!"
Klung klung klung.... BRAK!!! Gerobak meluncur, menabrak sebuah pohon lalu berhenti. Untungnya tidak ada yang terluka. Kakek Beruang tersandung gundukan salju dan tangannya terlepas dari gerobak. Merasa ada yang salah, Kakek Beruang pun mengadakan pertemuan. Salju yang membeku mendatangkan bahaya, untuk itu disepakati bersama-sama membersihkan salju yang berada di depan rumah mereka.

Beberapa hari kemudian, salju turun lagi dan membentuk gundukan. Tetapi... Paman Rubah belum bangun dari tidur! Bibi Pengerat demam! Lengan Nenek Serigala belum sembuh! Pada akhirnya hewan yang keluar rumah dan membersihkan salju hanya Kakek Beruang dan Tory. Mereka pun mulai bekerja. Bahkan Kakek Beruang pun membersihkan salju di depan rumah-rumah lain.

Mengapa kakek beruang melakukan hal itu? Bagaimana reaksi mereka saat keluar rumah dan mendapati salju di depan rumah mereka telah bersih?

Kontes Menyanyi Mimi
Oleh: Min Jah Hong
Ilustrasi: Kim Min Kyung


Mimi adalah kucing kecil yang pemalu, dia selalu gugup dan suaranya mengecil jika berbicara di depan orang banyak. Padahal minggu depan Mimi akan mengikuti kontes menyanyi bersama ibunya. Dia akan menyanyi di depan teman-teman dan gurunya. Ibunya selalu melatih Mimi bernyanyi untuk mengahadapi kontes itu dan sifat pemalunya.

Setiap kali membayangkan kontes tersebut, jantung Mimi berdetak kencang dan keringatnya mengalir. Dia bisa tiba-tiba menjadi murung, bahkan saat bermain dengan temannya. Ikan panggang kesukaannya bahkan tidak ia lirik. Pada malam hari, dia susah tidur. Dan perutnya menjadi sakit.

Akhirnya hari kontes menyanyi pun tiba...

Bisakah Mimi mengatasi sifat pemalunya dan benyanyi dengan penuh percaya diri? Ataukah ia memilih untuk tidak datang ke kontes itu?

Mimpi Beruang Cokelat
Oleh: Kim Yun Young
Ilustrasi: Kim Kye Mahn


Musim semi telah tiba, si Beruang Cokelat bangun dari tidur musim dinginnya. Seperti teman-temannya, si Beruang Cokelat berlarian di antara rumput-rumput musim semi. Dia ingin melihat dunia sekitarnya, Lalu dia mencoba memanjat pohon. Tapi rasanya sulit dilakukan jika kakinya pincang. Sewaktu kecil ia masuk perangkap pemburu. Sejak saat itulah kakinya pincang.

Ketika duduk di tepi sungai, Beruang melihat Berang-berang berenang di sungai. Si Beruang yang tidak bisa berenang karena kakinya pincang, berpikir ingin juga bisa berenang, menjadi bebas dan kuat seperti mereka. Diam-diam Beruang berusaha meniru gerakan berang-berang saat mereka berenang. Kakek Berang-berang yang melihat hal itu bertanya kepada Beruang, apa yang sedang ia lakukan. Beruang pun menjawab bahwa ia sedang berlatih berenang karena ia ingin bisa berenang ke laut tetapi tidak bisa karena kakinya pincang.

Kakek Berang-berang yang mendengarkan cerita Beruang akhirnya memutuskan membantu Beruang berlatih.

Dapatkah Kakek Berang-berang membantu Beruang berlatih berenang? Sehingga Beruang dapat berenang hingga ke lautan? Maukah Beruang berlatih bersama Kakek Berang-berang?

Petualangan Yammy dan Tommy
Oleh: Oh Dah Yun
Ilustrasi: Shin Sook


Tuan Bokury adalah koki terhebat di dunia. Ia memiliki dua orang murid, Yammy dan Tommy. Yammy sangat hebat dalam membuat sup yang enak. Tommy sangat hebat dalam membuat saus yang lezat. Mereka berdua sama-sama ingin menjadi koki terbaik di dunia menggantikan Tuan Bokury. Karena itu mereka sering bertengkar.

Melihat hal tersebut Tuan Bokury memerintahkan mereka untuk pergi, saat itu juga, untuk menemukan sesuatu yang lebih penting dari pada masakan! Terkejut, tapi tak bisa berbuat apa-apa mereka pun pergi menuruti perintah sang guru. Mulailah mereka mengarungi petualangan yang panjang.

Petualangan apa yang akan dihadapi Yammy dan Tommy? Akankah mereka menemukan sesuatu yang lebih penting dari masakan? Apakah itu?

Kumpulan Cerita Nenek Pendongeng
Oleh: Oh Dah Yun
Ilustrasi: Kang Young Soo


Nenek Pendongeng adalah seorang pengumpul kisah-kisah yang terjadi di Negeri Dongeng. Dia merasa para tokoh utama dalam dongeng terkadang suka bertindak gegabah. Akibatnya, mereka sering terjebak dalam situasi yang aneh. Seandainya saja mereka mau berpikir panjang.... pasti akan lebih mudah bagi mereka untuk menyelesaikan masalah.

Nenek Pendongeng pun mulai bercerita.... ia menceritakan dongeng-dongen dengan versi dimana sang tokoh utama lebih berpikir panjang. Bagaimanakah akhir dongeng tersebut?

Ayo Menggambar Sepertiku!
Oleh: Lee Min Jin
Ilustrasi: Oh Eun Young


Nara sangat sedih karena di sekolah teman-teman mengejek gambarnya. Sesampai di rumah Nara mengeluh kepada ibunya, mengapa ia tidak bisa menggambar? Ibunya pun menghiburnya, menurutnya yang penting bukanlah menggambar dengan sama persis tetapi menggambar dengan hati gembira. Meskipun mendengarkan perkataan ibunya, Nara tetap tidak merasa tenang.

Nara pun pergi ke luar sambil membawa buku dan krayon. Ia berencana berlatih menggambar dengan sangat keras dan mengejutkan semua orang. Dapatkah Nara menggambar dengan lebih baik? Sehingga mengejutkan semua orang? Bisakah ia pada akhirnya menggambar dengan gembira?

Kita Adalah Satu Tim!
Oleh: Kim Young Ah
Ilustrasi: Lee Hyung Jin


Juju adalah seekor kuda zebra yang larinya sangat kencang. Saat melihat bola, dia langsung berlari lebih kencang lagi. Dia juga bisa menendang bola dengan sangat baik. Melihat hal itu Kapten Singa mendatangi Juju dan mengajaknya bergabung dengan Tim Sepak Bola Shooting. Juju pun dengan senang hati menerima tawaran tersebut.

Tibalah hari pertama pertandingan sepak bola. Juju meskipun pandai berlari dan menendang bola, sebenarnya ia tidak tahu cara bermain sepak bola. Tapi dengan penuuh rasa percaya diri dia merasa semua itu tidak penting, ia akan bisa mencetak gol dan memenangkan pertandingan. Juju mengambil bola dari kawannya lalu menggiring bola ke sana ke sini, ke mana pun seorang diri. Dia juga berlari sangat cepat sehingga membuat teman satu timnya terjatuh. Dia pun dengan bersemangat mencetak bola di gawang timnya sendiri. Timnya pun kalah, tetapi Juju tidak mengerti ia ikut bersorak, merasa senang karena telah mencetak gol. Hal ini membuat teman satu timnya marah dan mengucilkannya.

Melihat hal tersebut Kapten Singa pun berbicara kepada timnya. Apa yang Kapten Singa sampaikan kepada timnya? Akankah Juju mau belajar bermain sepak bola? Akankah Juju dikeluarkan dari tim? Ataukah dapatkah timnya menerimanya kembali?

Saya sendiri sangat menyukai buku ini sejak pertama kali melihatnya di toko buku. Sayang harganya yang lumayan mahal menghentikan saya untuk membelinya, meskipun memang harga yang mahal itu sebanding dengan kualitas kertas, juga ilustrasi yang penuh warna. Lucky me, saya menemukan buku ini di @secretstaircase dengan harga yang jauh lebih murah.

Tentunya saya merekomendasikan buku ini buat orangtua yang sayang pada anaknya ^^

Sembari Transaksi, Bisa Berkesempatan Ikut Undian Gebyar BCA

$
0
0
Semenjak hamil, saya rada malas pergi belanja, badan ini gak oke saja si diajak jalan, apalagi keliling mal, bawaannya dikit-dikit capek, dikit-dikit pengen duduk. Karena hal itu, sekarang-sekarang ini saya semakin rajin berbelanja secara online. Membeli buku, pakaian, makeup, skincare dll. Masalahnya online shop kebanyakan memakai tabungan BCA, untuk mentransfer dari bankku akan dikenakan biaya Rp. 7.000. Biasalahya emak-emak, segala biaya yang keluar wajib diperhitungkan. Maka timbullah keinginan saya untuk membuka tabungan juga di BCA, rencananya uang yang di BCA itu dikhususkan untuk berbelanja ini-itu. LOL.

Setelah diskusi dengan suami, pada hari Selasa saya pun menuju kantor BCA di Panakukang. Niatnya tentu saja membuka tabungan dan kebetulan juga saya beserta sepuluh blogger dari Makassar akan mereview AR Competition. AR Competition?!! Apa sih itu???

Saat pertama masuk ke kantor BCA, saya disambut ramah dengan Pak Satpam-nya ditanyakan ada keperluan apa, kami (di luar kantor saya bertemu dengan Kak Vita, sesama blogger) pun menjawab kalau ada janji dengan Mbak Ola untuk mencoba AR Competition. Masih dengan senyum di wajahnya Pak Satpam itu mengantar kami ke arena AR Competition. Di sana kami bertemu sesama blogger dan saya pun mulai sibuk foto-foto. Seruuuuu… tapi teringat niat saya untuk membuka tabungan, saya pun  memisahkan diri dari keriuhan di arena AR dan menuju pintu depan untuk mengambil nomor antrian. Sekali lagi saya disambut oleh Pak Satpam dan ditanyakan ada keperluan apa.






Saat itu di kantor BCA Panakukang terbilang sepi, setelah mengambil nomor antrian, saya pun dipanggil. Saya dilayani dengan seorang CS bernama Pak Dhani dan dipersilahkan duduk dengan nyaman lalu diperkenalkan dengan macam-macam jenis tabungan di BCA. Saya kepincut pada Tahapan Xpresi yang memiliki desain kartu yang unyu-unyu (ini emak-emak sok imut! Hehehe) dan setoran awalnya hanya Rp. 50.000. Saat telah menyerahkan uang, Pak Dhani bertanya apakah sayamemiliki KTP. Sayapun  dengan penuh percaya diri menjawab tentu saja, dan segera membuka dompet dan mencari-cari KTPku. Ternyata KTPku tidak ada!!! Saya baru ingat, beberapa hari yang lalu Pai meminjam KTP saya untuk mengurus BPJS. Duhhh… dengan malu saya meminta maaf dan batal untuk hari itu membuat tabungan… Untung Pak Dhaninya ramah! Huhuhuhu

CS yang melayani saya, Pak Dhani

Kembali ke arena AR dengan perasaan geregetan saya bergabung lagi dengan para blogger dan Mbak Ola. Oh ia, sudah tau AR itu apa? Belum??? Mau tahu? Penasaran??? Hihihi…

AR adalah kependekan dari Augmented Reality yakni istilah teknologi untuk penggabungan benda-benda yang ada di dunia maya (virtual) ke dalam dunia nyata dalam bentuk dua atau tiga demensi. Simpelnya si Augemented Reality BCA adalah sebuah stand yang terdapat di delapan cabang BCA dimana kita bisa berfoto seakan-akan sedang mengendarai Marcedez Benz. Hihihi untuk banci foto seperti saya sih ini waktunya untuk bernarsis ria dan bergaya sekreatif mungkin, siapa tahu sajakan bisa menang, hadiahnya lumayan banget! Hahahaha… Saya foto sendiri dulu, terus foto dengan keenam blogger lainnya, lalu fotolagi yang cewek-cewek, ehhh pas ada blogger yang datang lagi kita foto lagi. Hahahaha… nagih nih! Sambil berdoa kali aja setelah ini bisa mengendarai Merci beneran. AMIN!!!



Foto sendiri dulu.

Beramai-ramai



Ehhh kok ada hadiahnya?

Hadiahnya apa saja ya?

Tahun ini GebyarTahapan BCA bertemakan “Rayakan Setiap Momen”, karena setiap momen begitu berharga untuk dilalui. Tidak hanya ulangt ahun, pernikahan, kelahiran anak pertama, momen-momen sederhana seperti bunga matahari yang kau tanam akhirnya berbunga dan mekar tentunya patut untuk dirayakan. Lah hubungannya dengan GebyarTahapan BCA apa??? Hihihi ia ini maap agak melantur… #plak Untuk nasabah Tahapan BCA, Tahapan Gold, Tahapan Xpresi (tabunganakunih!!!) dan nasabah BCA Syariah yang memiliki Tahapan iB danTahapan Rencana iB berkesempatan membawa pulang motor Honda atau Marcedes-Benz C-Class. Alahhhh palingan yang dapat hadiah cuma orang-orang yang saldo tabungannya ratusanjuta atau milyaran…. Eitsshhhh… jangan pesimis dulu, sekarang ini semakin banyak peluang untuk meraih kesempatan menang di GebyarTahapan BCA:
  •       Tambah saldo
  •        Bayar tagihan kartu kredit, listrik, air, telpon, dan lainnya pakai e-Banking BCA
  •       Beli pulsa, tiket, dan lainnya pakai e-Banking BCA
  •       Belanja pakai debit BCA

Nah GebyarTahapan BCA Augmented Reality Competition sendiri merupakan kompetisi media social GoodLife BCA yang diselenggarakan untuk memeriahkan GebyarTahapan BCA 2015. Jika kalian ingin juga berpartisipasi seperti kami, cukup datang kesalah satu dari 8 KCU BCA (KCU Asia Afrika, Bandung; KCU Semarang; KCU Darmo, Surabaya; KCU Kediri; KCU Asia, Medan; KCU Palembang; KCU Samarinda; dan KCU Panakukang, Makassar), share foto dengan gaya sekreatif mungkin di FB atau twitter saat sedang memainkan Augmented Reality, jangan lupa memention dan memfollow @GoodLifeBCA dan cantumkan hastag #RayakanMoment#Rayakan(namakota/provinsi) beserta caption yang menarik selama periode 15 Juni-3 Juli 2015.

AR Competition sendiri berlangsung selama 2 minggu. Minggu pertama (masa uplod foto 15-19 Juni 2015) berhadiah 1 XiaomiRedmi 2 untuk 1 orang pemenang di setiap cabang, dan minggu kedua (masauplodfoto 22-26 Juni 2015) juga berhadiah 1 XiaomiRedmi 2 untuk 1 orang pemenang di setiap cabang, dan hadiah utama berupa 3 buah Samsung Galaxy S6 untuk 3 orang pemenang dari 8 cabang di akhir periode. Info lebih lengkap klik di sini[bit.ly/Rayakan]


Bayangkan saja gimana tidak mupengnya kami-kami ini dan tidak exitednya kami berfoto di AR itu. Bahkan kami pun berselfie ria bersama Mbak Ola. Heboh deh pokoknya!

Cerita Kehamilan: Minggu ke 19

$
0
0
Memasuki trisemester kedua saya sangat menikmati masa-masa kehamilanku. Saya tidak pernah lagi merasa mual, kondisi kulitku wajahku membaik; bruntusan dan jerawat berkurang, kulit wajahku berangsur-angsur kembali normal, tidak lagi kering dan menggelap, dan saya merasa sangat cantik. Hehehehe...

Dipenuhi kebahagiaan dan kegembiraan yang meluap-luap membuat saya tidak bisa diam. Ada saja yang ingin saya lakukan, ada saja tempat yang ingin saya kunjungi dan ya saya selalu ingin jalan-jalan. Bosan saja rasanya di rumah. Pai selalu mengingatkan agar beristirahat jangan sampai kejadian dahulu–yang saya ceritakan di sini—terulang kembali. Tapi saya tidak merasa capek, lelah, ataupun letih. Saya bersemangat. Karena itu hanya cengar-cengir setiap Pai menyinggung hal tersebut.

Hal yang paling luar biasa di bulan ke empat, saya sudah dapat merasakan gerakan-gerakan kecil si debay. Kadang berupa tendangan lemah ataupun colekan geli di perutku. Perasaan itu, seperti errrr, saya tidak menemukan kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikannya.

Saya bahagia, senang, bersemangat dan dipenuhi energi positif ^^

Bulan Ramadhan saya memilih untuk tidak berpuasa dan menggantinya nanti serta berfid’a. Saya mengkhawatirkan bayiku dan kesanggupan saya menahan haus (saya keseringan pipis dan tenggorokanku selalu terasa kering dan berpasir) sehingga memilih hal tersebut. Semoga ini pilihan yang terbaik. Bukankah Islam tidak pernah memberatkan?

Semua berjalan baik-baik saja hingga Senin, tidak ada angin, hujan atau apapun, seperti kejadian sebelumnya, saya terbangun tengah malam (waktu sahur) dan merasa ingin pipis dan terburu-buru ke kamar mandi. Saat itu saya memang merasakan perut saya mengencang, keras dan tegang tapi saya tidak terlalu mengambil pusing dan langsung pipis. Saya mendapati darah… darah segar yang mengalir dan jauh lebih banyak dibandingkan dahulu. Kaget tentu saja. Tapi saya mencoba untuk tidak panik. Saya kembali ke kamar, mengganti dalaman dan mencoba menelpon Pai. Seperti kejadian sebelumnya, hal ini berlangsung ketika Pai mendapat giliran shift malam di RS. Setelah mencoba menelpon Pai sekali dan tidak mendapati jawaban, saya terpikirkan tidak ingin membuatnya ikutan panik, toh baru pagi nanti dia akan pulang dan toh dokter juga baru ada saat pagi. Jadi saya berusaha menenangkan diri dan tidur meskipun kecemasan, ketakutan dan pikiran aneh-aneh bermain di dada dan kepala saya.


Cukup lama saya baru bisa tertidur, sementara di bawah sana darah masih terus mengalir yang membuat saya semakin tidak tenang. Tak jarang saya mengelus-elus perutku dan mengajak bayiku berbicara, agar ia kuat, sehat, dan tetap ditempatnya. Tak putus-putus juga saya berdoa pada Sang Kekasih agar menjaga keselamatan bayiku, hingga sampai dititik di mana saya pasrah dan menyerahkan semua kepada-Nya, saya pun tertidur.

Pagi saya terbangun dan mengecek hp, ada chat dari Pai mengatakan dia tidak bangun sahur. Saya pun menelponya. Saya menanyakan dia sedang apa dan kapan pulang baru mengabarkan hal tersebut. Tidak seperi sebelumnya yang dipenuhi air mata, saat itu ada selapis rapuh ketenangan yang membuatku tidak drama berurai air mata. Dia pun berjanji akan segera pulang dan menemaniku ke dokter. Ahhh saya merasa berdosa pada suami saya itu karena tidak mengindahkan nasehatnya untuk tidak terlalu banyak jalan dulu. Dan jika terjadi apa-apa pada anak kami, ini semua adalah salahku.

Di dokter, setelah mengatakan jika saya mengalami pendarahan, dokter segera melakukan USG, untuk  memastikan kondisi si debay. Alhamdulillah bayiku baik-baik saja, jantungnya masih berdetak dan plasentaku juga masih berada di tempatnya hanya memang aku mengalami kontraksi dan itu berbahaya. Bisa saja aku mengalami kelahiran prematur. Di usia kandungan 18 minggu?!! Yang benar saja! Saya diberi obat (lagi!) Cygest yang seperti dulu dimasukkan ke dalam vagina beserta Hystolan yang harus saya minum 2 x sehari. Saya juga diwajibkan istirahat total, hanya turun dari ranjang jika ingin ke kamar mandi saja. Sebelumnya dokterku menanyakan apakah di rumah bisa istirahat total? Jika tidak, mending di opname di RS saja. Kami pun memilih di rumah saja, dengan catatan jika dalam tiga hari darah masih belum berhenti kami harus kembali ke dokter dan mungkin akan diopname di RS. Saya kurang nyaman berada di RS, banyak hal-hal yang bersliweran dan atmosfer RS membuat saya stress, saya tak ingin itu malah semakin memperburuk kandunganku.

Oh ia, saya juga di tensi dan tekanan darahku rendah sehingga dokter menyarankan untuk banyak meminum yang manis-manis. Dan Dokter juga mengatakan terkadang memang ada kasus dimana tiba-tiba terjadi kontraksi.

Hikmahnya saya tidak kehilangan bayiku dan dengan “sombong” saat di USG dia memamerkan jenis kelaminnya. Terpampang begitu saja seakan-akan dia ingin memberitahu kami bahwa inilah dia. Pagi itu saat menunggu Pai pulang kantor, saya memang tiba-tiba saja memanggilnya dengan nama yang sedari belum menikah kupersiapkan untuk anakku kelak, mengajaknya bicara dan memohon agar dia kuat (dan ya nama itu merujuk pada jenis kelamin tertentu). Refleks saja memanggilnya dengan nama itu dan memang artinya adalah pejuang dan saya rasa dia sedang berjuang di dalam sana.

Hari pertama dan kedua darah masih keluar, bahkan di hari kedua itu berbentuk gumpalan yang membuat jantungku tercekat. Bayikukah itu? Malam itu saya begitu ketakutan dan menangis tidak terkendali. Selapis tipis ketenangan itu retak. Pikiran-pikiran buruk berseliweran. Mungkinkah Tuhan merasa saya belum pantas untuk menjadi ibu? Haruskah ke dokter?

Lalu saya merasakan tendangan kuat di perut sebelah kanan dan itu sangat melegakan. Tiba hari ketiga flek kecoklatan masih keluar di pagi hari, setelah itu Alhamdulillah darah tidak lagi keluar hingga saat ini. Bahkan saya merasakan gerakan debay semakin aktif di malam hari. Segala puji dan syukur kepada Sang Pemilik Segala.

Obat yang diberikan dokter membuatku lemas dan beberapa saat setelah diminum membuat jantungku berdebar keras. Hari keempat (mungkin juga dipacu kepanikan semalam) hingga obatnya habis, saya selalu merasa mual dan tak jarang setelah makan, saya memuntahkan semuanya. Tidak apa-apa pikirku, lebih baik muntah-muntah dan terkapar di tempat tidur dari pada perutku kontraksi lagi dan pendarahan lagi. Tentu saja saya tetap memaksakan makan karena tak ingin tumbuh kembang bayiku terganggu. Tidak apa-apa obatnya juga sudah mau habis…

Hari ini tepat seminggu, obat dari dokter telah habis kupakai dan kuminum. Aku sudah mulai turun dari tempat tidur tapi masih merasa lemas dan tidak yakin untuk keluar rumah. Nantilah… Aku juga masih takut dan rasanya cuma mau keluar jika ditemani Pai saja.Hahaha kapok!!!!

Dan ya saya tak sabar menunggu kunjungan dokter selanjutnya… melihat bayiku dari layar komputer…

[Review] The Face Shop Lovely Me: Ex Aqua Tint

$
0
0


Rasanya sudah lama kan ya aku gak ngereview makeup atau pun skincare (apa lagi berbagi tips ini-itu). Postingan terakhir terkait “Cantik & Sehat” adalah review Bio Oil dan itu dipostingnya kurang-lebih sebulan yang lalu. Hehehe… maklumkanlah bumilnya moody-an ^^ (perasaan dari dulu deh! #plak).
Oke oke berhubung aku kangen juga ngereview dan memang makeup atau pun skincare yang kupakai banyak yang  belum ku review, jadi…. Di postingan kali ini aku mau ngereview salah satu liptint favoritku!!! (padahal semua udah nebak kan ya dari judulnya?! Hahaha)

Kali ini liptintnya keluaran The Face Shop!!! Lovely Me: Ex Aqua Tint! Fyuhhhhh namanya panjang bener! Hahaha…



Lip tint keluaran The Face Shop ini bertajuk (cielah bahasaku), My Lips Eat Cherry. Ada tiga shade warna; Juicy Cherry, Juicy Red, dan Bloody Red, tapi yang aku punya dan akan kureview cuma yang no. 1 dan 2. Sebenarnya aku pengen sekalian gitu punya ketiga shade warnanya, kan nanggung. Tapi apa daya online shop tempat aku beli kehabisan warna Bloody Red.



Kurang lebih warnanya di bibir seperti ini.


Ini produk lama The Face Shop si ya, dan sudah ada juga kok di counternya di sini. Untuk perkara harga ya tentu saja jauh lebih mahal :p

Packaging


Packaging liptint ini tipe-tipe packaging favoritku! Hayooooo ada yang tahu packaging favoritku?!! Sederhana, berkelas, gendut-gendut dan genggam-abble! Hihihi… Ia dengan tutup berwarna hitam dan plastik keras transparan yang terasa seperti kaca, liptint ini terlihat sederhana tetapi gak murahan. Berkelas kalau kataku. Tutupnya yang model ulir juga memudahkan kita membuka dan menutupnya dan tentu saja anti tumpah dan anti bleber ke makeup pouch.





Aplikatornya si standar ya seperti liptint kebanyakan~


Texture, Color, Scent

Tekstur liptint ini seperti air dan ketika diaplikasikan ke bibir langsung meresap alami gitu, kesannya seakan-akan kita habis makan buah (dalam hal ini buah cherry tentunya) dan air buahnya meninggalkan noda di bibir. Baunya enak seperti jus buah dan ada rasanya! Rasanya manis seperti buah cherry kalengan. Enak pokoknya, kadang gak sadar aku malah menyesap bibirku sendiri. Hahahaha….

Juicy Cherry berwarna merah cenderung ke orange. Aku suka pakai yang ini jika memakai pakaian berwarna cerah. Menurutku warna ini cocok dengan baju cerah apalagi bermotif bunga-bunga, kesan summernya terasa banget dan membuat bibir pucatku terlihat sehat.

Juicy Cherry

Juicy Red berwarna merah cenderung ke pink. Merahnya gak gelap banget tapi juga tidak merah seperti cabe. Aku suka pakai yang ini jika memakai pakaian yang polos, menurutku memberika efek glamor dan dewasa. Hehehe…

Juicy Red

Overall

Tentu saja aku sudah jatuh hati dengan liptint ini ^^

Untuk makeup dan skincare aku memang banyak mencari informasi tentang barang tersebut sebelum membelinya. Selain karena kulitku sensitif parah, juga karena membeli makeup/skincare berada di urutan setelah buku dan sebelum pakaian. Lagian ini ada masa kadaluarsanya, tidak seperti buku, dan jika asal membeli salah-salah kulitku yang jadi korban.

Liptint ini memberikan efek lembab di bibirku dan tidak menimbulkan gatal. Meskipun daya tahannya memang kurang ya, tapi aku gak keberaratan si mengaplikasikannya berulang lagi, baunya dan rasanya enak si.

Tiap memakainya aku seringnya mengaplikasikan ke bibir tiga kali, kadang kurang atau lebih dari itu tergantung kepekatan warna yang kuinginkan. Kadang juga aku mengaplikasikan Juicy Cherry dan Juicy Red secara bersamaan, warnanya menarik si. Hehehehe... Hasilnya juga merah alami ^^


Beli di: @Mypashop
Harga: Rp 65.000

Metamorfosis

$
0
0
Hari terakhir puasa, setelah melepas Pai ke kantor, saya (seperti biasa) menyiram rumput serta pohon jeruk dan lengkuas yang ada di taman depan rumah. Saat itulah saya menemukan sebuah kepompong di ranting pohon jeruk. Mengamatinya lebih dekat, saya mendapati kepompong itu mulai terbelah dan seperti sihir pelan-pelan seekor kupu-kupu hitam (saya tak tahu jenisnya) mulai keluar menampakkan diri. Tentu saja saya terpesona. Rasanya mungkin sama seperti menyaksikan kelahiran seorang anak. Ajaib, luar biasa, sekaligus mengerikan.




Momen singkat metamorfosis itu, membuatku merenungkan dan mengingat masa-masa yang telah lewat. Sewaktu SD, saya dibelikan buku tentang ilmu alam dimana di dalam buku itu ada proyek mengamati metamorfosis kupu-kupu. Caranya cukup mudah dengan memotong ranting yang masih memiliki daun-daun segar dan meletakkannya di dalam kotak kaca kemudian meletakkan seekor ulat bulu di dalamnya (ingat aliran udaranya, jangan sampai ulat bulunya mati kehabisan oksigen). Setelah itu yang perlu kita lakukan hanyalah mengamati ulat bulu makan hingga gemuk kemudian membungkus dirinya dengan kepompong dan pada akhirnya berubah menjadi kupu-kupu.

Tapi ternyata tak semudah itu, apalagi untuk seorang gadis kecil. Pertama menemukan ulat bulu ternyata susahnya luar biasa. Tiap tanaman dan helai daun pohon mangga kuperiksa tapi tak ada. Belakangan aku menemukan banyak ulat bulu di pohon mengkudu tetangga, tapi sayangnya yang ada aku malah terserang gatal-gatal dan tak berhasil juga membawa pulang satu pun ulat bulu tersebut. Aku malah kena omel karena bengkak-bengkak dan segera dimandikan dengan detol.

Setelah itu “tugas” mencari ulat bulu dilimpahkan kepada Andi’ku. Seharusnya sejak awal aku menceritakan tentang keinginan ku itu kepada Andi’. Orang dewasa meskipun terkadang sulit memahami kita, mereka punya cara-cara ajaib mewujudkan keinginan kita. Esoknya setelah insiden ulat bulu, proyekku pun berjalan. Seekor ulat bulu hitam melata malas di atas daun di dalam kotak kacaku. Dan hari-hari mengamatinya pun dimulai.

Segera aku menjadi bosan. Ulat bulu itu kerjanya hanya mengunyah daun! Yang awalnya kotak kaca itu kuamati tiap beberapa jam, kini dalam sehari aku hanya menengoknya sekali. Kemudian ulat bulu itu berubah menjadi kepompong, semangatku pun kembali, meskipun hanya sebentar. Kepompong jauh lebih membosankan dibandingkan ulat bulu! Setidaknya ulat bulu masih bergerak, melata dan mengunyah daun. Lah kepompong!?? Hanya diam. Aku pun kehilangan minat dan hanya menengok kotak kaca itu jika mengingatnya saja. Dan tau-tau, Andi’ mengatakan kupu-kupunya sudah lahir! Apaaaaa????!!!! Padahal yang paling kunantikan adalah saat-saat di mana dari dalam kepompong yang membosankan itu keluarlah kupu-kupu yang cantik! Hikssss… Kita anggap saja proyek itu gagal total. Dan memang sebelum pagi itu, aku hanya melihat proses metamorfosis kepompong menjadi kupu-kupu di TV saja, di natgeo wild.

Selain berlangganan majalah Bobo dan Donal Bebek, saat kecil aku juga berlangganan majalah Aku Anak Saleh. Saat itu bulan puasa, salah satu artikel di majalah itu membahas hewan-hewan yang turut berpuasa. Salah satunya adalah kupu-kupu saat menjadi kepompong. Dan pagi itu pun aku teringat mengenai fakta itu. Bukankah suatu kebetulan yang tepat di hari terakhir puasa, seekor kupu-kupu lahir? Maksudnya begini, kupu-kupu itu seperti perlambangan manusia yang dulunya adalah ulat bulu yang buruk rupa, berpuasa sebulan lamanya ketika menjadi kepompong (fase kepompong berapa lama sih?) dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Betapa alam mengajarkan banyak hal. Ahhh… atau mungkin pengaruh hormon sehingga aku meromantisasi segala hal.

Kupu-kupu itu memerlukan waktu yang lama membiasakan dirinya pada tubuhnya yang baru. Dia hanya bertengker di ranting di samping cangkang kosong kepompongnya. Bahkan tidak bergerak ketika saya foto begitu dekat. Dan belum juga terbang ketika saya menyelesaikan menyiram taman dan masuk ke rumah. Dia perlu waktu untuk terbiasa pada perubahan yang ia alami, perlu waktu untuk menyadari kedua sayapnya, dan mungkin perlu waktu yang jauh lebih lama untuk menyadari keelokannya. Hingga pada akhirnya ia terbang~


Lukisan Hujan

$
0
0

Lukisan Hujan
En la iluvia, cuando le recuerdo
Penulis: Sitta Karina
Desain sampul: Raryo Wahyu
Ilustrasi sampul: Sitta Karina
Ilustrasi isi: Sitta Karina

Penerbit Terrant Books
Jakarta, 2004

386 hlm; 21cm


Amor es mentira. [cinta itu bohong]
Lengkap sudah hidup Diaz Hanafiah kini. Setelah selama ini merasa minder di antara sepupu-sepupunya yang kaya, berada, dan bagian dari socialite Jakarta, sekarang malah dikhianati oleh pacarnya sendiri, Anggia.

Lalu datang Sissy. Mungil, cantik, dan masih SMA pula!
Seperti siraman air dingin yang menyejukkan sekaligus mengejutkan, begitulah kehidupan sehari-hari keduanya sejak awal pertemuan mereka di tengah hujan.

Diaz, si workaholic berdarah Indonesia-Meksiko yang dingin ini, tidak pernah menyangka dirinya dapat lebih menikmati hidup dengan hubungan ‘abang-adiknya’-nya bersama Sisy. Namun, ia masih teringat Anggia. Terbelenggu oleh rasa kangen dan sakit hatinya yang terasa belum tuntas. Mungkinkah bisa menjadi cowok seperti yang Anggia inginkan, apabila ia dapat berlatih dan membiasakan diri berteman dengan wanita—salah satunya dengan menjadi abangnya Sisy? Tetapi mengapa dirinya malah tidak terima saat Igo, sahabatnya sendiri, mendekati si SMA mungil ini?

Terjebak dalam perasaan yang saling-silang, Diaz dan Sisy berusaha menempuh proses penjajakan dan pendewasaan di antara mereka berdua yang penuh lika-liku problema masa muda, sampai saat keduanya harus memilih dan membuktikan… love is such unselfish thing!


Pertama kali membaca novel ini saat saya duduk di kelas 1 SMA, itu errrr sudah SEMBILAN TAHUN yang lalu. GILAK! SAYA SUDAH TUA DEWASA. Dulu, saat membaca novel ini, saya langsung jatuh cinta pada ceritanya, pada Diaz, pada Sisy dan pada keluarga Hanafiah. Saya pun ingin memiliki buku ini sebagai koleksi, saya meminjam punya teman saat membacanya pertama kali. Tapi terbitan Terrant Book sangat susah bahkan mungkin tidak ada di Makassar. Maka saya tidak memiliki novel ini dan kenangan tentang betapa saya jatuh cinta dengan novel ini terus ada.

Ketika tahun lalu menemukannya di toko buku online, tanpa ragu saya langsung membelinya, meskipun saat bukunya datang saya cukup lama menimbunnya. Dan reaksi saya saat membaca kembali buku ini? !

Buku ini, bagi saya yang sekarang, sama saja dengan buku-buku romance teenlith kebanyakan. Menjengkelkan, cerita seputar itu-itu saja, mudah ditebak, dan mulai hedon. Apakah semua anak SMA Jakarta membawa mobil sendiri ke sekolah? Nongkrong ditempat-tempat mewah? Aduhhhh rasanya gimana ya, terlalu biasa, umum, kebanyakan. Masa sih gak ada anak sekolahan Ibu Kota yang biasa-biasa saja. Yang kemana-mana naik angkutan umum atau sekalian saja yang miskin yang bahkan tidak sekolah gitu. Tapi mungkin gak akan menarik ya jika tokoh cerita romance gak keren. Okelah di maafkan… errr

Si Diaz kok gitu? Lemah, angin-anginan, plus minderan!!! Aku kesel dengan lelaki ini! Hahahaha…
Baru aja diselingkuhin dengan satu cewek sudah pesimis dengan cinta! Helloooo lo gak belajar atau mencontoh dari hubungan orangtuamu??? Dari hubungan kakek-nenekmu??? Kesel!
Terus kok minder si dengan sepupu-sepupunya. Padahal itukan jalan yang dipilih orangtuanya. Harusnya dia yang sudah dewasa sudah paham dong ahh, dan harusnya bangga bukan malah minder! Terus-terus oon banget si dengan perasaannya. Errrr gemes aku bacanya!!!

Sisy juga! Manja bener jadi cewek! Hih!!! Tapi lumayan si nih anak SMA makin mendekati akhir dia makin dewasa, dibandingkan Diaz perkembangan karakter Sisy lumayan di novel ini. Apa lagi ya? Hahaha… aku lumayan heran juga kenapa pas SMA suka banget dengan buku ini. Mungkin saya yang telah berubah dan buku ini memang sesuainya untuk bacaan anak SMA. Sesuai dengan tumbuh-kembang mereka. Apeuwwwww ;p

Belakangan saya ngeh juga si, kenapa dulunya jatuh cinta banget dengan sosok Diaz ini. Abang ketemu gede itu uwuwu banget dijaman SMA-ku #plak. Sosok lelaki yang lebih dewasa yang mengayomi yang melindungi dan memberikan perhatian itu bikin gregetan. Hahahaha…. Lagian Diaz juga keren dengan pekerjaannya sebagai web desainer. Terus penggambaran sososk Sisy yang mungil dan cantik itu persis banget dengan aku ;p #plak hahahaha

Kisah di novel ini terbilang manis, saya akui itu. Cocoklah untuk remaja-remaja. Kadar manisnya juga tidak kebangetan hingga membuat enek, dibilang pas juga enggak si .-. Manis tapi bukan lagi bacaan untuk orang dewasa, soalnya bikin geli sendiri pengen tabok mereka. Hahahaha...

Oh ia saat novel ini pertama kali terbit, hujan belum banyak diromantisasi orang-orang dan saya yang penyuka hujan senang sekali akhirnya menemukan novel ringan yang “mengagungkan hujan”. Rasanya saat itu punya teman, teman yang sama-sama menyukai hujan. Sekarang mahhhh, hampir semua orang suka hujan ya.


Dari segi cerita lumayanlah ya novel ini, bacaan ringan yang bisa ditamatkan dalam sekali duduk. Kadar menyebalkannya masih bisalah ditolerir. Saya sendiri banyak bernostalgia saat membaca novel ini. Meskipun nostalgianya lebih dikarenakan bagaimana saya saat membaca novel ini untuk pertama kalinya, bukan karena cerita di novel ini.

Ada pun yang paling saya sukai adalah cover dan ilustrasi-ilustrasi cantik di novel ini!!! Saya sering membuka-bukanya hanya untuk memandangi ilustrasinya. Untuk kesalahan penulisan dan tanda baca saya luput memperhatikannya… Hanya cetakan pada identitas buku, ucapan terimakasih dan daftar isi kabur, buram, dan berbayang. Mungkin tidak masalah untuk orang-orang yang membaca buku langsung pada ceritanya, tapi untuk saya yang membaca buku mulai dari awalnya (identitas buku, kata pengantar, ucapan terimakasih, dll) hal ini sangat mengganggu.




Cetakannya T____T


Akhir kata… En la lluvia, cuando le recuerdo…

The Blood of Olympus

$
0
0
THE HEROES OF OLYMPUS


THE BLOOD OF OLYMPUS
By Rick Riordan
@ Disney Hyperion Books, New York
Permission for this edition was arranged through the Nancy Gallt Literary Agency
Copyrights @ 2014 by Rick Riordan
All rights reserved

Penerjemah: Reni Indardini
Penyunting: Rina Wulandari
Penata aksara: Abd Wahab
Desain sampul: Vincent

Hak penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia ada pada Penerbit Noura Books
Diterbitkan oleh Mizan Fantasi
Cetakan II, Desember 2014

528 hlm

Api Yunani berkobar… membakar sebagian besar monster. Tanah menggemuruh. Semua gelembung membran berlendir meletus, mengepulkan debu. Setetes darah jatuh dari dagu Percy… mendarat di tanah… mendesis seperti air di wajan. Darah Olympus mengairi bebatuan kuno.

Para raksasa bangkit, menyebar di sepenjuru dunia. Mereka mengumpulkan bala tentara—dewa-dewi yang terbuang dan para monster—yang rela menghancurkan demigod. Mereka memburu darah dua demigod, demi membangkitkan Gaea, sang Ibu Bumi.

Ketujuh demigod pemegang ramalan berusaha bertahan hidup dari serangan serta menyatukan Perkemahan Jupiter dan Perkemahan Blasteran. Mereka bahkan tak bisa mengharapkan bantuan para dewa.

Waktu yang dimiliki Percy dan kru Argo II tidak banyak. Pembagian tugas dilakukan, peran masing-masing ditentukan. Mereka harus bergegas mencegah kebangkitan Gaea, dalam sebuah pertarungan hidup dan mati.

Buku terakhir seri The Heroes of Olympus ini menurutku antiklimaks… buku ke empatnya, The House of Hades, jauh lebih menegangkan. Meskipun begitu, “sihir” dan humor ala Riordan masih terasa segar dan menyenangkan untuk dibaca. Lagian siapa juga yang tidak mau membaca seri terakhir buku ini jika telah mengikutinya dari buku pertama… pastilah akan penasaran bagaimana akhir kisah ini, apalagi dibuat segitu gregetannya di akhir House of Hades.

Saya suka tidak ada part Percy dan Annabeth di akhir buku ini. Rasanya mereka sudah cukup banyak diekspos, keputusan yang tepat membuat mereka berada “di belakang layar” di akhir kisah. Sebagai gantinya ada part Nico!!! Saya suka saya suka… akhirnya kita diajak mengenal lebih jauh tentang Nico, mengetahui cerita dari sudut pandangnya. Saya senang pada akhirnya dia menjadi lebih bahagia.

Senangnya kembar dewa-dewi favoritku muncul juga di seri ini. Dari awal saya telah menanti-nantikan kehadiran mereka. Dan mendapati di seri ini mereka kena amuk Zeus terlihat menggemaskan. Saya langsung membayangkan mereka sebagai bocah kembar yang berbuat kenakalan dan diomeli ayahnya. Hehehe…

“Kau tidak bisa memilih orangtua, tapi kau bisa memilih warisan apa yang hendak kau tinggalkan.”
_Halaman 33

Momen paling kocak bagiku saat kru Agro II berusaha menangkap Nike!!! Mereka menyebut-nyebut Adidas dan Hunger Games itu sukses membuatku terbahak. Om Riordan emang paling bisa deh, hahahaha…

Untuk segi cerita saya tidak banyak berkomentar, saya menikmati membaca buku ini, saya terhibur membacanya dan merasa senang memilikinya sebagai koleksiku. Hanya memang terasa sekali antiklimaks-nya dan beberapa bagian dengan mudah tertebak. Tapi ya saya tetap suka.

Kau tahu kematian kerap tidak dapat dicegah. Kematian terkadang tidak boleh dicegah. Saat waktunya tiba, kau mungkin perlu bertindak.”
_Hades, hlm 154

“Rasa takut tidak bisa kita usir dengan akal. Kebencian juga sama. Keduanya mirip seperti cinta. Rasa takut, benci, dan cinta adalah emosi yang hampir identik.”
_Piper, hlm 211

Sayangnya saya mendapati cukup banyak typo di buku ini, padahal sudah cetakan yang kedua. Ayo dong Mizan, kok buku-bukunya sudah mulai bertebaran typo sih?!!

Yup The Blood of Olympus ini sangat layak ditunggu, dibaca, dan dikoleksi! Meskipun tidak sesuai ekspektasiku, tapi saya cukup puas dan dengan senang hati merekomendasikannya kepada orang-orang yang menyukai membaca kisah fantasi.

“Tak seorang pun bisa membenci kita dengan lebih menggebu-gebu daripada seseorang yang dahulu mencintai kita.”
_Halaman 235




Blogging Tanpa Batas dengan SHARP AQUOS Crystal

$
0
0
SHARP AQUOS Crystal!!! Ada yang tahu itu apa? ^^ Bukan… SHARP AQUOS Crystal bukan TV, kulkas, bukan juga mesin cuci, apalagi ricecooker. Duhhh… SHARP AQUOS Crystaladalah Smartphone SHARP, yakni smartphone yang pada 2014 SHARP luncurkan di Jepang dan pada akhir Mei 2015 telah masuk ke Indonesia. Ehhhh pada baru tau ya kalau kini SHARP pun telah mengeluarkan smartphone?!! Kemana aja kalian??? Padahal sendirinya juga baru tahu.




Dengan tagline “Semangat Tanpa Batas”, Smartphone frameless ini memiliki desain layar jerni yang tanpa batas, kemampuan suara yang luar biasa, serta kamera yang membuat seorang amatir terlihat profesional. Huwaaaaa :O keren nih!!! Desainnya yang mewah dan elegan dengan layarnya yang nyaris tanpa bingkai pasti akan membuat siapa saja yang memilikinya tidak terbatasi dalam berkreatifitas dan juga kekinian pastinya. Hihihihi…



Tuh kan jadi mupeng…

Biar tambah mupeng kita intip spesifikasinya dulu yuk!




Gimana? Tertarik dong pastinya… Aku apa lagi!!! Baca-baca review SHARP AQUOS di dunia maya semakin menambah kemupenganku. Huhuhu...

Sebagai seorang blogger, dalam setiap postinganku, aku sering menyertakan foto-foto yang kuambil sendiri untuk mendukung sekaligus menambah daya tarik postinganku. Karena itu aku sebenarnya memerlukan fitur kamera yang canggih. Bagaimana mau menarik pembaca jika foto-foto yang kutampilkan jelek, buram atau tidak fokus? Menggunakan kamera DSLR bagiku terlalu berat untuk tangan mungilku, dibawa kemana-mana pun akan memakan tempat dan merepotkan. Dengan adanya SHARP AQUOS Crystal yang memiliki fitur kamera Scenery Modes, Framing Adviser, Night Shot, HDR, Panorama, Sequential Shots, dan Shutter Detect, akan memudahkanku menghasilkan foto-foto yang baik, selayaknya fotografer profesional. Hal itu tentunya akan semakin menambah daya tarik blogku.

Teknologi Framing Advisor pada SHARP AQUOS Crystal mengatur pengambilan gambar dengan komposisi yang tepat sesuai dengan foto kita. Hal itu membuatku dapat menghemat waktu dengan tidak lagi mengedit hasil fotoku yang biasanya komposisinya tidak tepat. Dan aku pun dapat memotret di malam hari karena SHARP AQUOS Crystaldengan Night Shotnya memungkinkan aku mendapatkan foto dengan cahaya maksimal pada objek serta latar belakangnya. Biasanya aku selalu menghindari mengambil foto saat malam hari karena hasilnya yang gelap dan terkadang membuat objek fotoku menyeramkan. LOL.

Bahkan memotret objek bergerak pun semakin mudah, karena adanya fitur Sequential Shot sehingga hanya dengan menekan satu tombol maka objek yang bergerak bebas tanpa batas bisa kita abadikan. Kegemaranku memotret serangga dan burung akan semakin dimudahkan. Biasanya aku selalu kehilangan momen karena serangga dan burung itu keburu terbang sebelum fokus kameraku sempurna sehingga hasil fotonya berbayang dan tidak fokus, kadang malah objeknya tidak tertangkap. Bayangkan dengan memiliki SHARP AQUOS Crystal berapa banyak objek bergerak yang bisa kuabadikan! Lagian bentuk SHARP AQUOS Crystal yang tipis, ramping, dan padat memudahkanku membawanya kemana saja, tinggal diselipkan di kantong atau cukup kugenggam saja.



Smartphone frameless dan kamera SHARP AQUOS Crystal katanya menampilkan detail gambar yang sangat jerni dengan warna-warni indah yang alami. Jika seperti itu, aku pasti akan semakin betah membuka medsos untuk menshare tulisan, blogwalking, atau sekedar melihat-lihat foto. Aku juga bisa menikmati musik dan video yang dimainkan dengan suara dan gambar HD. Aku jadi multitasking deh! *berkhayal*

Oh ia, kapasitas memori SHARP AQUOS Crystal yang besar membuatku tak perlu mengkhawatirkan memori penuh karena banyaknya foto yang ku potret. Aku bisa dengan tenang dan tanpa batas mengabadikan momen-momen berharga di sekitarku. Terdengar luar biasa dan tanpa batasan ya? Kita bisa berekspresi semau dan sesukanya… Jadi… kapan aku punya SHARP AQUOS Crystal?!!


Selamat Ulang Tahun Yah

$
0
0
Tanggal 29 Juni 2015, kau berulang tahun yang ke-34. Jauh-jauh hari aku sudah merencanakan tepat pukul 00.00, kita berdua akan merayakannya dengan kue ulang tahun dan lilin. Aku memberikanmu kejutan dengan membawa masuk kue ke kamar kita sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun (mungkin dengan pakaian yang seksi?) dan menyerahkan kado yang telah kupersiapkan untukmu. Kau akan meniup lilin itu, kita akan berdoa mengucap syukur kepada Sang Kekasih, kue itu dipotong dan kita akan memakannya sambil kau membuka kadomu. Dibayanganku saat itu akan menjadi malam yang romantis untuk kita berdua.

Nyatanya?

Malam itu kau demam. Kau tidur dengan gelisah dan selimutan rapat, tak jarang kau meracau dalam tidurmu itu. Jangankan kado, kue ulang tahun pun tak dapat kusiapkan. Kondisi tubuhku dan berbagai faktor yang tidak berpihak pada rencanaku, membuat kedua benda itu tak dapat kupersiapkan. Tepat pukul 00.00 aku mencium bibir dan keningmu yang sedang tertidur itu, kau terjaga, kuucapkan selamat ulang tahun dan kita kembali tidur.

Selamat ulang tahun Ayah…

Kudoakan segala yang baik untukmu. Segala mimpi dan harapanmu terwujud. Dan kau senantiasa berada dalam perlindungan Sang Kekasih~

Cerita Kehamilan: Minggu Ke-25

$
0
0
Alhamdulillah usia kandunganku sudah memasuki minggu ke 25. Bayiku semakin aktif bergerak bahkan tendangannya meninggalkan riak dipermukaan perutku. Kunjungan dokter terakhir menyatakan kondisinya yang sehat, tensiku yang normal dan kelaminnya yang tidak berubah. LOL.




Sekarang aku menjadi semakin cepat lelah. Badanku terasa sangat berat untuk dibawa kemana-mana. Mungkin karena kini berat badanku 52 kg, naik 4 kilo dari bulan lalu. Meskipun begitu, aku malah bersemangat melakukan pekerjaan rumah. Bebersih. Memasak. Mencuci. Menyapu. Menyiram tanaman. Kadang jika kelelahan aku langsung berbaring atau duduk di kursi dengan panggul ditopang bantal-bantal empuk. Panggul, pinggang, dan kakiku mudah sekali sakit dan kram. Tak jarang betisku tikus-tikus (errr entah ini istilah untuk kaki yang kram dan uratnya berkedut-kedut dan rasanya sakit luar biasa).

Karena hal itu, sekarang aku malas keluar rumah lama-lama, apalagi jika tidak bersama Pai. Lebih baik aku di rumah saja, meskipun banyak bergerak tetapi jika kelelahan bisa segera berbaring.

Aku lagi suka-sukanya dengan makanan yang manis. Minuman dingin (sirup, nutrisari, susu coklat), kue-kue lebaran, donat, es krim, dan coklat, BANYAK COKLAT! Mungkin ini juga penyebab kenaikan drastis berat badanku, tapi selama dokterku tak memberikan peringatan bahaya, aku menganggap kegemaran makan manisku ini tak akan membahayakan bayiku atau pun diriku. Tapi makanku memang banyak si. Nasi dan lauk-pauknya beserta sayur dan buah-buahan pun tiap hari kukonsumsi. Porsinya kini dua kali lipat lagi. HAHAHA… *elus-elus perut*

Sekarang aku sering mengajak bayiku bicara dan begitu bahagia saat dia merespon dengan gerakan. Aku juga selalu menyempatkan 10 menit membacakannya dongeng, aku pernah membaca bahwa hal itu menstimulasi indra pendengar janin dan mengasah kemampuan berbahasanya. Waktunya membuka dan membaca kembali koleksi buku anak-anakku. Yippie!

Pai juga mulai sering mengajak bicara bayi kami. Meskipun kadang-kadang itu menjadi momen yang canggung. Dia kadang tak tahu mau ngomong apa, lucu si lihatnya, sekaligus menggemaskan tapi ujung-ujungnya dia malah keseringan ngomong jangan koro-koroang (cepat marah/mudah marah) seperti Bundamu ya nak. Errr…




Setiap hari aku tidak henti-hentinya bersyukur dan merasa bahagia, dan berharap serta berdoa kehamilanku ini akan lancar hingga akhir.

Selangkangan

$
0
0
Awalnya hanya sebuah bentol kecil yang ketika ia sentuh terasa gatal. Perempuan itu pun mengabaikannya, menahan diri untuk tidak mengganggunya apalagi sampai menggaruknya. Dia menduga itu hanyalah gigitan semut. Memang beberapa hari ini semut merah berbondong-bondong muncul dari saluran pembuangan kamar mandinya, merayapi dinding dan terus naik hingga ke plafon. Mungkin, sewaktu ia pipis ada seekor semut yang nyasar ke sana dan menggigitnya.

Lalu bentol kedua muncul diseberangnya. Kali ini Perempuan Itu tidak dapat menahan dirinya dan menggaruknya hingga berdarah. Dan bentol itu pun bertambah banyak. Satu, dua, tiga, empat, lima, dan seterusnya…. Dia menemukan sensasi menyenangkan dan kepuasan ketika menggaruknya. Maka ia terus menggaruknya. Garuk, garuk, garuk, hingga berdarah.

Kadang ia cemas perihal bentol-bentol itu tapi sering juga dia menikmati rasa gatal itu. Sensasi ketika ia menggaruknya; kasar, cepat, dan memuaskan. Tak jarang cairan bening bercampur bersama darah. Begitu mudah memuaskan diri sendiri… meskipun ia akui sentuhan dan belaian lelaki jauh lebih memuaskan.

Sebenarnya semenjak adanya bentol-bentol itu, dia menghentikan segala hubungan badaniahnya dengan para lelaki. Dia menduga, salah satu diantara mereka pastilah yang menularkan bentol ini. Tapi siapa? Mungkinkah si anu? Atau si itu? Atau dia? Atau malah kamu? Dia kesal! Mengapa tidak berhati-hati? Mengapa tidak mencaritahu lebih banyak tentang si lelaki sebelum mengajaknya tidur? Tapi banyak faktor yang melatarbelakangi sehingga…. Yiahhh… hanya dengan bertatap muka saja, gairah itu sudah muncul dan yiahhhh… dari mata turun terus hingga menghangatkan bawah pusarnya. Siapa yang bisa menundanya?

Lama kelamaan Perempuan Itu pun menduga, ini skenario Dia. Mungkin Dia iri padanya. Iri pada kecantikan dan kenikmatan yang hidup berikan padanya, maka Dia mengutus bentol-bentol itu mengganggu sumber kebahagiaannya. Tapi bukankah selama ini Dia adalah temannya? Dia yang menganugrahinya kecantikan dan kemolekkan tubuh serta pengetahuan akan kepuasan hidup? Dia bahkan selalu hadir disetiap pergumulan menyenangkannya dengan lelaki. Turut menyaksikan dan menikmati. Ini mujizatnya. Kemampuan untuk bereksplorasi dengan tubuhnya tanpa merasa malu ataupun risih. Dia mencintai tubuh yang Dia berikan, menghormatinya, memujanya. Maka dari itu, dia menggunakannya sesuai fungsinya.

Mengapa Perempuan Itu harus mengambil pusing pendapat manusia lain? Serta norma dan nilai yang mereka ciptakan? Hak dia memperlakukan dengan baik tubuhnya, sama saja dengan hak mereka jika ingin mematuhi norma dan nilai yang mereka ciptakan. Haaaaa… mengapa mengambil pusing? Pasti karena bentol ini, dia jadi sedikit aneh. Dia harus berhenti melukai dirinya sendiri dan membuat tampilan bagian tubuh yang paling ia puja menjadi menjijikkan. 


Sudah waktunya ia ke dokter.


Gambar diambil di sini




Monggo Tablets Orange Peel

$
0
0
Hay ^^
Sudah lama ya aku gak ngereview cemilan-cemilan favoritku, padahal semenjak hamil aku semakin sering ngemil dan stok cemilan di rumah wajib ada. Hehehehe… Tapi mungkin karena hamil juga dan karena memang pada dasarnya aku malas, tidak ada kesempatan untuk foto-foto cemilannya karena keburu habis. Dasar!

Untungnya (dengan tekad kuat dan kontrol diri) aku menyempatkan untuk memfoto salah satu cemilan favoritku semenjak hamil, yakni cokelat. Emang dari dulu si aku doyan banget coklat, tapi semenjak hamil aku malah merasa ada yang kurang dari hidupku jika tidak memakan cokelat dalam sehari #lebay hihihi…

Nah!!!
Lah fokusnya malah dibelakang –_–”

Kali ini coklat yang mendapatkan kehormatan itu adalah Monggo Tablets!!!
Sebelumnya aku pernah mencicipi dan mereview Monggo Bars di sini. Sekian lama menunggu “kode”–ku ada yang menanggapi (diajak mengunjungi pabrik Monggo atau setidaknya dikirimin bermacam-macam varian coklat Monggo) dan ternyata hingga sekarang gak ada yang menanggapi *hiks*, akhirnya aku beli saja deh coklatnya. Huhuhuhu…


Monggo Tablets sendiri memiliki sepuluh varian rasa; Dark 58%, Dark 69%, Ginger, Macadamia, Orange Peel, Milk 41%, Manggo, Red Chili, Nutmeg, dan Cocoa Nibs. Aku sendiri baru mencoba yang Orange Peel dan silahkan melanjutkan membacanya untuk mengetahui kesanku (atau pengalamanku?) saat mencicipinya~



Semua varian Monggo Tablets kecuali Dark 69% dan Milk 41% mengandung dark coklat 58%. Teksturnya keras tapi gak sampai membuat gigi patah lah ya… Dan isinya jauh lebih banyak dari Monggo Bars yang hanya 6 potong (40gr), sedangkan Monggo Tablets ini ada 15 potong (80gr).

Packaging Monggo Tablets terasa lebih klasik dibandingkan Monggo Bars, dengan menonjolkan warna-warna natural yang lembut; cokelat, hitam, merah kuning, hijau, biru dan hitam. Sama-sama cantik menurutku. Pembungkusnya juga menggunakan semacam kertas daur ulang yang rasanya sayang sekali jika dibuang. Sampai sekarang pembungkusnya masih kusimpan! LOL! Entah nanti mau dibikin apa… asalkan Pai gak ngomel saja karena aku terlalu banyak menumpuk “sampah”. Hahahaha…





Oh ia, di setiap potong coklatnya terdapat embos buah coklat. Kesannya jadi mewah, mahal, dan glamor menurutku...



Rasanya? Enak tentu saja! Pahit manis coklat gitu deh… dan ada manisan kulit jeruk diantaranya sehingga ketika dimulut rasa jeruk berbaur dengan rasa coklat. Pahit-manis-segar gitu. Cuma aku pribadi kurang suka dengan keberadaan kulit jeruk itu, enak si rasa jeruk yang ditimbulkannya hanya saja jika kulit jeruk itu tergigit lumayan membuat ngilu gigi, teksturnya keras banget dan melengket di gigi. Mengganggu kenikmatan kataku.
 
Ini mah sehari saja habis ^^

Sekarang si coklatnya sudah habis dan aku jadi penasaran pengen cobain varian rasa lainnya dari Monggo Tablets, terutama; Dark 69%, Ginger, Macadamia, Red Chili & Cocoa Nibs. Ada yang mau beliin? *masih mengharap*



Viewing all 308 articles
Browse latest View live